Wamena (Antaranews Papua) - Wakil Bupati Nduga Wentius Nimiangge mengatakan ada penyerangan bersenjata yang dilakukan aparat gabungan TNI-Polri di Kampung Alguru, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua, pada Rabu (11/7) siang.

Wentius Nimiangge yang dihubungi dari Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Kamis, mengatakan terjadi penembakan beruntun dalam aksi penyerangan tersebut yang dilakukan secara tiba-tiba sehingga tidak diketahui oleh pemerintahan setempat.

Aparat gabungan TNI-Polri menggunakan helikopter menuju Kampung Alguru, yang diduga sebagai markas kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB), hingga terjadi penyerangan bersenjata.

"Tidak diizinkan lalu kamu tembak-tembak di (dari) udara, ini peraturan dari mana?. Siapa yang ajak. Tidak koordinasi langusung tembakan jalan (lakukan penembakan)," katanya.

Ia mengatakan selama terjadi penembakan, Bupati dan Wakil Bupati sedang berada di Nduga atau tidak sedang diluar daerah.

"Bupati dan wakil ada di sini, kenapa tidak dilaporkan. Kami ada di sini baru penyerangan. Kita sudah kasi naik di Facebook banyak. Bisa lihat di situ," katanya.

Akibat penembakan yang terjadi, warga langsung mengungsi ke hutan belantara, termasuk ke kabupaten tetangga seperti Mimika melalui Agats, Kabupaten Asmat.

"Korban belum dihitung, masih ada trauma jadi belum lihat korban. Masyarakat pengungsi itu lewat batas di Agats, Timika. Warga yang lain masih di hutan jadi kami belum hitung korbannya," katanya.

Wabup mengaku sudah berkoordinasi dengan pimpinan TNI/Polri untuk menarik pasukan yang melakukan penambakan-penembakan tersebut.

"Kami minta yang tembak-tembak, yang bikin trauma, macet, ini harus ditarik. Orang-orang ini harus ditarik. Mereka membela negara ini atau melindungi negara ini. Tembak-tembak ini kurang bagus. Mereka tidak lewat pemerintah yang ada di sini," katanya.

Hingga berita ini disiarkan aparat keamanan TNI-Polri belum memberikan penjelasan terkait aksi penyerangan tersebut, meski sudah dihubungi berkali-kali.

Pewarta : Marius Frisson Yewun
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024