Wamena (Antaranews Papua) - Ketua Forum Koordinasi Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, Pendeta Esmon Walilo menduga ada keterlibatan oknum polisi dalam memilihara aktivitas perjudian di wilayah itu, sehingga praktik melanggar hukum tersebut masih terus berlanjut.

Esmon Walilo di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Senin, mengatakan salah satu lokasi yang masih ada aktivitas perjudian dadu adalah di sekitar Sinakma, Distrik Wamena.

"Kami sudah dapat beberapa informasi dari orang-orang bahwa ada oknum (penegak hukum) yang menerima setoran dari judi ini," katanya.

Menurut dia, dugaan keterlibatan personel penegak hukum dalam memelihara praktik perjudian itu sudah dilaporkan kepada Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli, pada Jumat lalu.

Sebenarnya polisi Jayawijaya mampu mengatasi persoalan tersebut namun terkesan ada unsur kesengajaan untuk membiarkan judi terus berkembang.

Esmon mengaku dalam waktu dekat ia akan turun ke Sinakma dan menegur warga sebab jika dibiarkan berlarut-larut maka akan berdampak buruk.

"Judi ini bisa memicu berbagai kejahatan, misalnya pencurian dan sebagainya," katanya.

FKUB juga meminta polisi untuk melakukan razia terhadap warga yang membawa alat tajam atau parang di dalam pusat kota, sebab walau sudah diingatkan, pembawaan alat tajam ke pusat kota masih berlangsung.

"Orang bawa alat tajam itu (kecuali) untuk pergi ke kebun. Kalau masuk dalam kota itu tidak usah dibawa," katanya.

Pewarta : Marius Frisson Yewun
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024