Jayapura (Antaranews Papua) - Sejumlah perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengkoordinir pertukaran pelajar dari Provinsi Papua ke Nangroe Aceh Darussalam atau sebaliknya, yang dikemas dalam program Siswa Mengenal Nusantara (SMN), dan dijadwalkan pemberangkatannya awal Agustus mendatang.
Untuk pemberangkatan SMN dari Papua ke Aceh, perusahaan BUMN PT Pertamina bertindak sebagai "Person In Charge" (PIC) dan Perum Damri sebagai Co PIC.
Sedangkan pemberangkatan SMN dari Aceh ke Papua, akan dikoordinir oleh PT BNI sebagai PIC atau pihak yang bertanggung jawab.
Program SMN merupakan bagian dari BUMN Hadir Untuk Negeri (BHUN) yang digagas oleh Kementerian BUMN.
"SMN ini adalah program rutin yang sudah beberapa tahun ini dilaksanakan. Tahun ini koordinator di Papua adalah Pertamina dan co-kordinatornya adalah Perum Damri," ujar Unit Manager Communication and CSR PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) VIII Maluku-Papua, Eko Kristiawan, di Jayapura, Rabu.
Ia menjelaskan program SMN yang sudah dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya dianggap berhasil karena pada siswa yang mengkuti program tersebut bisa mengenal kebudayaan dari daerah yang mereka kunjungi.
"Program ini dianggap positif dimana para siswa bisa saling mengenal budaya di masing-masing provinsi sehingga kualitasnya perlu ditingkatkan lagi," kata dia.
Dari seluruh Indonesia, peserta SMN 2018 ditargetkan mencapai 852 siswa yang didalamnya juga termasuk siswa penyandang disabilitas.
"Jumlah siswa dari Papua disesuaikan dengan jumlah kabupaten/kota yaitu 29 orang ditambah 3 siswa difabel. Sedangkan dari Aceh 23 siswa dari 23 kabupaten/kota dan juga ditambah 3 siswa difabel," kata Eko.
Dia berharap melalui SMN para siswa bisa memiliki rasa bangga terhadap kekayaan budaya Indonesia karena mereka akan dibawa berinteraksi langsung dengan komponen pemerintah daerah dan masyarakat di provinsi yang mereka datangi.
Eko menyebut dalam implementasinya, para siswa akan diberikan materi mengenali wawasan sosial budaya, pendidikan, kewirausahaan, pengenalan BUMN dan wawasan nusantara.
Untuk pemberangkatan SMN dari Papua ke Aceh, perusahaan BUMN PT Pertamina bertindak sebagai "Person In Charge" (PIC) dan Perum Damri sebagai Co PIC.
Sedangkan pemberangkatan SMN dari Aceh ke Papua, akan dikoordinir oleh PT BNI sebagai PIC atau pihak yang bertanggung jawab.
Program SMN merupakan bagian dari BUMN Hadir Untuk Negeri (BHUN) yang digagas oleh Kementerian BUMN.
"SMN ini adalah program rutin yang sudah beberapa tahun ini dilaksanakan. Tahun ini koordinator di Papua adalah Pertamina dan co-kordinatornya adalah Perum Damri," ujar Unit Manager Communication and CSR PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) VIII Maluku-Papua, Eko Kristiawan, di Jayapura, Rabu.
Ia menjelaskan program SMN yang sudah dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya dianggap berhasil karena pada siswa yang mengkuti program tersebut bisa mengenal kebudayaan dari daerah yang mereka kunjungi.
"Program ini dianggap positif dimana para siswa bisa saling mengenal budaya di masing-masing provinsi sehingga kualitasnya perlu ditingkatkan lagi," kata dia.
Dari seluruh Indonesia, peserta SMN 2018 ditargetkan mencapai 852 siswa yang didalamnya juga termasuk siswa penyandang disabilitas.
"Jumlah siswa dari Papua disesuaikan dengan jumlah kabupaten/kota yaitu 29 orang ditambah 3 siswa difabel. Sedangkan dari Aceh 23 siswa dari 23 kabupaten/kota dan juga ditambah 3 siswa difabel," kata Eko.
Dia berharap melalui SMN para siswa bisa memiliki rasa bangga terhadap kekayaan budaya Indonesia karena mereka akan dibawa berinteraksi langsung dengan komponen pemerintah daerah dan masyarakat di provinsi yang mereka datangi.
Eko menyebut dalam implementasinya, para siswa akan diberikan materi mengenali wawasan sosial budaya, pendidikan, kewirausahaan, pengenalan BUMN dan wawasan nusantara.