Wamena (ANTARA) - Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua mengkoordinir sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) untuk menekan angka stunting di kabupaten tersebut melalui program kerja masing-masing.
Kepala Bappeda Kabupaten Jayawijaya Ludia Logo saat di Wamena, Kamis, mengatakan wilayahnya termasuk daerah beresiko stunting sehingga sudah menjadi fokus pemerintah dalam dua tahun terakhir.
"Sudah dua tahun berturut - turut kami punya lokus stunting itu ada di 25 kampung 10 distrik," katanya.
Menurut Ludia, prevalensi stunting terakhir di Jayawijaya pada Agustus 2021 adalah sebesar 29,73 persen. Angka ini tersebar di 25 lokus stunting.
"Bappeda kami mengkoordinir di program dan kegiatan prioritas yang diusulkan oleh OPD-OPD yang berdampak ke penanganan stunting,” ujarnya.
Dia menjelaskan dinas terkait yang diakomodasi programnya dalam penanganan stunting misalnya dinas kesehatan, yakni melalui program peningkatan gizi balita.
"Kami anggarkan dana di situ. Terus di pemberdayaan perempuan itu untuk sosialisasi dan air bersih di dinas pekerjaan umum," katanya lagi.
Dia menambahkan sementara untuk dinas pertanian, bappeda mengakomodasi program tambahan gizi dari hasil pertanian setempat.
"Jadi kegiatan-kegiatan itu lebih banyak prioritas masuk ke lokus stunting 10 distrik," ujarnya lagi.