Timika, (Antaranews Papua) - Kebutuhan bahan bakar avtur untuk penerbangan di Bandara Mozes Kilangin Timika, Papua, per hari rata-rata mencapai 80 kiloliter/KL.

Kepala Operasi Depo Pengisian Pesawat Udara (DPPU) PT Pertamina di Bandara Mozes Kilangin Timika I Made Wena di Timika, Jumat, mengatakan pasokan avtur ke bandara setempat maupun ke sejumlah maskapai penerbangan selama ini cukup lancar.

"Selama ini cukup lancar, mudah-mudahan tidak ada halangan. Pihak Jober Pertamina di Pelabuhan Paumako sudah mengantisipasi jika terjadi cuaca buruk di laut yang mengakibatkan kapal tanker terlambat tiba," jelasnya.

Ia menjelaskan, kini tersedia dua tanki avtur di Jober Pertamina Paumako berkapasitas masing-masing 1.000 KL untuk kebutuhan 20 hari.

"Kalau satu tanki sudah kosong maka harus diisi lagi. Setiap tanki untuk kebutuhan 20 hari ke depan," jelas Wena.

Adapun tanki penampung avtur di DPPU Mozes Kilangin Timika saat ini terdapat delapan tanki kecil untuk menyuplai kebutuhan penerbangan selama tiga hari.

Wena mengatakan permintaan avtur untuk penerbangan di Bandara Mozes Kilangin Timika masih fluktuatif, mengingat arus penerbangan di wilayah itu yang sangat bergantung pada kondisi cuaca.

"Tidak setiap hari permintaan avturnya tinggi sekali karena kadang-kadang pesawat terutama yang pedalaman tidak bisa terbang akibat kondisi cuaca buruk. Belum lagi kalau hari Minggu tidak ada penerbangan pesawat perintis ke pedalaman. Tapi rata-rata sehari sekitar 80 KL," ujar Wena.

Pertamina baru mengoperasikan DPPU di Bandara Mozes Kilangin Timika sejak akhir 2015 setelah melalui perjuangan cukup panjang oleh Pemkab dan DPRD Mimika.

Selama puluhan tahun, penyediaan bahan bakar avtur maupun pengisian avtur ke semua pesawat yang beroperasi di Bandara Timika dilakukan oleh PT AVCO, perusahaan subkontraktor PT Freeport Indonesia yang mengelola Bandara Mozes Kilangin Timika.

Saat ini, hampir seluruh maskapai penerbangan yang beroperasi di Bandara Timika sudah menggunakan avtur yang disediakan Pertamina.

"Sekarang semua operator penerbangan sudah menggunakan avtur yang disediakan Pertamina. Termasuk pesawat Airfast (pesawat milik PT Freeport yang dikelola PT Airfast) jenis twin otter. Kalau helikopter Airfast dan pesawat MD Airfast, handling minyaknya masih ditangani oleh PT AVCO. Kami hanya menyuplai minyaknya saja. Sekarang ini mereka tidak lagi membeli minyak dari Surabaya," jelas Wena.

Pihak DPPU Mozes Kilangin menyatakan siap mengantisipasi melonjaknya maskapai penerbangan yang akan beroperasi di Bandara Timika, termasuk rencana sejumlah maskapai penerbangan komersial seperti Batik Air dan Lion Air yang akan membuka rute penerbangan ke Timika dalam waktu dekat.

"Pasti kami siap. Kami menunggu data dari pihak perhubungan, kalau memang ada maskapai baru yang masuk di Bandara Timika, kami akan mengusulkan ke pusat untuk penambahan kapasitas avtur di DPPU Mozes Kilangin," ujarnya.

Guna mendukung operasi DPPU Mozes Kilangin, juga dilengkapi dengan empat unit truk tanki pengangkut avtur berkapasitas 16 KL (empat truk) dan delapan KL (satu truk) yang setiap hari mengangkut bahan bakar avtur dari Jober Pertamina di Pelabuhan Paumako ke Bandara Timika.

Adapun untuk pengisian bahan bakar ke pesawat, DPPU Mozes Kilangin mengoperasikan empat mobil refueler.

"Untuk truk tanki pengangkut minyak dari Jober Pertamina Pelabuhan Paumako rencana akan ada penambahan dua unit lagi. Sementara sedang dalam proses pengiriman ke Timika," jelas Wena.

Pewarta : Evarianus Supar
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024