Jayapura (Antaranews Papua) - Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Jayapura, Papua, mengagendakan kerja sama dengan Dinas Pariwisata Provinsi Papua dan Kota Jayapura terkait pemanfaatan pemandu wisata
Kepala SMKN 2 Jayapura Elia Waromi di Jayapura, Selasa, mengemukakan selama ini tidak ada kerja sama baik dengan Dinas Pariwisata Kota Jayapura maupun Dinas Pariwisata Provinsi Papua, karena memang belum dibangun kerja samanya.
"Kami baru akan memulai itu dengan melakukan pendekatan kepada Dinas Pariwisata Kota Jayapura maupun provinsi untuk menjajaki kegiatan pemandu wisata," katanya.
Semisal ada kapal pesiar dari luar negeri yang masuk ke Jayapura, ratusan wisatawan datang ke Jayapura, anak SMKN 2 Jayapura ada kompetensi pemandu wisata.
"Itu sebenarnya yang menjadi tur operator untuk membawahi kegiatan itu bisa link dengan SMKN 2 Jayapura, kami bisa memperbantukan anak-anak untuk ikut dalam bus menjelaskan kondisi Papua kepada wisatawan," ujarnya.
Hal ini harus dibangun, kata dia, karena menuntut keberanian dari siswa dan guru, serta sekolah.
"Saya terbuka dan mendorong hal itu kepada bapak/ibu guru dan anak-anak untuk bisa maju di bidang itu, jika tidak diambil maka tidak pernah berani dan tidak akan pernah jadi," ujarnya.
Untuk itu, tambah dia, sementara ini pihaknya sedang berupaya untuk mendorong kerja sama itu agar bisa terlaksana.
Kepala SMKN 2 Jayapura Elia Waromi di Jayapura, Selasa, mengemukakan selama ini tidak ada kerja sama baik dengan Dinas Pariwisata Kota Jayapura maupun Dinas Pariwisata Provinsi Papua, karena memang belum dibangun kerja samanya.
"Kami baru akan memulai itu dengan melakukan pendekatan kepada Dinas Pariwisata Kota Jayapura maupun provinsi untuk menjajaki kegiatan pemandu wisata," katanya.
Semisal ada kapal pesiar dari luar negeri yang masuk ke Jayapura, ratusan wisatawan datang ke Jayapura, anak SMKN 2 Jayapura ada kompetensi pemandu wisata.
"Itu sebenarnya yang menjadi tur operator untuk membawahi kegiatan itu bisa link dengan SMKN 2 Jayapura, kami bisa memperbantukan anak-anak untuk ikut dalam bus menjelaskan kondisi Papua kepada wisatawan," ujarnya.
Hal ini harus dibangun, kata dia, karena menuntut keberanian dari siswa dan guru, serta sekolah.
"Saya terbuka dan mendorong hal itu kepada bapak/ibu guru dan anak-anak untuk bisa maju di bidang itu, jika tidak diambil maka tidak pernah berani dan tidak akan pernah jadi," ujarnya.
Untuk itu, tambah dia, sementara ini pihaknya sedang berupaya untuk mendorong kerja sama itu agar bisa terlaksana.