Wamena (Antaranews Papua) - Pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, mengklarifikasi isu yang beredar di masyarakat setempat bahwa pemberian vaksin campak, rubella dan polio dapat membunuh anak-anak Papua.

Kepala Dinas Kesehatan Jayawijaya Dokter Willy Mambieuw di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Sabtu, mengatakan pemberian vaksin bagi anak-anak bertujuan agar mereka kebal terhadap serangan penyakit.

"Saya sempat dengar ada yang bilang ini mau membunuh orang Papua, hal itu (pemberian vaksin) sama sekali tidak benar untuk membunuh," katanya.

Ia mengatakan karena pemberian vaksin campak, rubella dan polio sangat baik untuk melindungi kesehatan, pihaknya mengajak para orang tua agar mengizinkan anak usia 9 bulan hingga 15 tahun untuk mendapatkan vaksin dari petugas kesehatan.

Selama bulan Agustus, Dinkes jayawijaya menargetkan pemberian vaksi bagi anak-anak di seluruh sekolah, dan selanjutnya pada September akan diberikan pelayanan umum di masing-masing puskesmas.

"Untuk di sekolah-sekolah, kita harapkan puskesmas yang nanti akan ke sana. Jadi nanti ada pendampingan dari puskesmas untuk melakukan vaksin, sekaligus sosialisasi," katanya.

Dokter Willy mengatakan pemberian vaksin sudah mulai dilakukan sejak peluncuran pemberian vaksin yang dilakukan beberapa waktu lalu, dan pendistribusian vaksin ke distrik-distrik tersulit seperti Trikora juga sudah dilakukan.

Sebelumnya, Bupati Jayawijaya John Wempi Wetipo dalam sabutan tertulisa yang dibacakan Asisten II Yohanes Katoleg di Jayawijaya, mengajak seluruh ASN mensosialisasikan dampak baik dari pemberian vaksi tersebut, di lingkungan masing-masing.

Sebab dengan imuniasi yang dilakukan petugas kesehatan, anak-anak di Jayawijaya bisa terhindar dari kecatatan, kematian yang diakibatkan karena pneumonia, diare, dan kerusakan otak maupun kelumpuhan.

Pewarta : Marius Frisson Yewun
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024