Jayapura (Antaranews Papua) - Manajemen PT. Pertamina (Persero) mengungapkan kegiatan Siswa Mengenal Nusantara (SMN) antara pelajar dari Provinsi Papua dan Aceh resmi dibuka di Jakarta oleh Menteri BUMN Rini Soemarmo.
Unit Manager Communication and CSR Pertamina Maluku-Papua Eko Kristiawan, di Jayapura, Jumat, menjelaskan para peserta SMN dari Aceh diagendakan tiba di Jayapura pada Sabtu pagi (11/8) dan selanjutnya mengikuti berbagai kegiatan hingga 18 Agustus 2018.
Sesuai dengan tujuan dari SMN, para siswa dari Aceh diharap bisa mengenal kebudayaan Papua karena mereka juga dijadwalkan untuk menginap di rumah warga.
Selain itu, para siswa dari Aceh juga dijadwalkan untuk mengikuti pendidikan di Rindam XVII Cenderawasih dan menginap di lokasi tersebut selama satu malam.
"Selama di Rindam mereka akan diberikan materi cinta tanah air, sadar berbangsa dan bernegara, Pancasila sebagai ideologi negara, rela berkorban, bela negara dan pendalaman bhineka tunggal ika," ujarnya.
Eko menambahkan, selama di Papua pesera SMN Aceh juga akan mengunjungi pusat pembuatan lukisan kulit kayu di Kampung Asei, Kabupaten Jayapura, dan pembuatan Batik Papua di Kota Jayapura.
Kemudian aksi bersih-bersih pantai juga masuk dalam jadwal kegiatan mereka, ditambah dengan pemberian materi mengenai flora dan fauna langka yang merupakan endemik asli Papua.
Melalui program tersebut diharapkan para peserta SMN yang total pesertanya adalah 852 siswa di seluruh Indonesia, bisa saling memperkenalkan budayanya masing-masing dan mempelajari tradisi dari daerah yang mereka kunjungi.
"Diharapkan melalui SMN para siswa bisa memiliki rasa bangga terhadap kekayaan budaya Indonesia karena mereka akan dibawa berinteraksi langsung dengan komponen pemerintah daerah dan masyarakat di provinsi yang mereka datangi," kata Eko.
Unit Manager Communication and CSR Pertamina Maluku-Papua Eko Kristiawan, di Jayapura, Jumat, menjelaskan para peserta SMN dari Aceh diagendakan tiba di Jayapura pada Sabtu pagi (11/8) dan selanjutnya mengikuti berbagai kegiatan hingga 18 Agustus 2018.
Sesuai dengan tujuan dari SMN, para siswa dari Aceh diharap bisa mengenal kebudayaan Papua karena mereka juga dijadwalkan untuk menginap di rumah warga.
Selain itu, para siswa dari Aceh juga dijadwalkan untuk mengikuti pendidikan di Rindam XVII Cenderawasih dan menginap di lokasi tersebut selama satu malam.
"Selama di Rindam mereka akan diberikan materi cinta tanah air, sadar berbangsa dan bernegara, Pancasila sebagai ideologi negara, rela berkorban, bela negara dan pendalaman bhineka tunggal ika," ujarnya.
Eko menambahkan, selama di Papua pesera SMN Aceh juga akan mengunjungi pusat pembuatan lukisan kulit kayu di Kampung Asei, Kabupaten Jayapura, dan pembuatan Batik Papua di Kota Jayapura.
Kemudian aksi bersih-bersih pantai juga masuk dalam jadwal kegiatan mereka, ditambah dengan pemberian materi mengenai flora dan fauna langka yang merupakan endemik asli Papua.
Melalui program tersebut diharapkan para peserta SMN yang total pesertanya adalah 852 siswa di seluruh Indonesia, bisa saling memperkenalkan budayanya masing-masing dan mempelajari tradisi dari daerah yang mereka kunjungi.
"Diharapkan melalui SMN para siswa bisa memiliki rasa bangga terhadap kekayaan budaya Indonesia karena mereka akan dibawa berinteraksi langsung dengan komponen pemerintah daerah dan masyarakat di provinsi yang mereka datangi," kata Eko.