Jayapura (Antaranews Papua) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua menghentikan seluruh aktivitas tambang ilegal di Korowai, Kabupaten Asmat, dan akan memberi sanksi tegas bagi oknum-oknum yang tetap melaksanakan kegiatan terlarang tersebut.

"Saya sudah minta Pangdam dan Kapolda serta Bupati Boven Digoel untuk menghentikan segala aktivitas penambangan ilegal di Korowai. Tak hanya penambangannya, juga setiap aktivitas transportasi udara helikopter dari bandara menuju tempat penambangan agar distop sekarang juga," ujar penjabat Gubernur Papua, Soedarmo, di Jayapura, Jumat.

Gubernur bersama Pangdam XVII Cenderawasih dan Kapolda Papua, pada Jumat melakukan pantauan udara ke lokasi pertambangan ilegal menggunakan helikopter milik Kodam.

? Ia menegaskan, lokasi tambang yang berbatasan langsung dengan lima kabupaten di sekitarnya harus bersih dari aktivitas ilegal yang tidak memberikan manfaat untuk masyarakat, daerah, dan negara.

"Jadi, penutupan ini nanti di semua titik bukan saja dari pintu masuk Kabupaten Boven Digoel. Tetapi di semua pintu masuk kabupaten. Makanya nanti kita akan panggil para bupati yang wilayahnya ada penambangan ilegal tadi. Ini kan ada Yahukimo, Boven Digoel, Pegunungan Bintang, Mappi bahkan Asmat," katanya.

? Soedarmo juga memastikan bakal membentuk Tim Satuan Tugas (Satgas) Gabungan yang nantinya akan menuju ke lokasi penambangan ilegal guna membubarkan aktivitas dan kegiatan terkait, sekaligus memeriksa semua pendulang.

Ia pun berharap masyarakat bisa lebih aktif melakukan pengawasan dan melaporkan kepada aparat keamanan bila menemukan aktivitas yang mencurigakan.

? "Segera laporkan kalau ada kecurigaan dari masyarakat. Sehingga pihak aparat bisa langsung ambil penindakan. Intinya target kita adalah menutup dulu semua proses penambangan ilegal sambil membenahi regulasinya kemudian nanti mendorong pengelolaan untuk tambang rakyat," ujar Soedarmo.

Pewarta : Dhias Suwandi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024