Jayapura (Antaranews Papua) - Peserta Siswa Mengenal Nusantara (SMN) dari Provinsi Aceh yang tengah berada di Jayapura, melakukan aksi bersih-bersih Pantai Dok II sebagai bentuk kepedulian mereka terhadap kelestarian lingkungan di daerah yang sedang mereka kunjungi.
Junior Officer CSR dan SMEP PT. Pertamina MOR VIII Maluku-Papua, Ahmad Adi Suhendra, di Jayapura, Selasa, menjelaskan kegiatan itu bertujuan agar para peserta bisa lebih peduli terhadap lingkungan.
Setelah itu, peserta SMN Aceh juga dijadwalkan diberi pengetahuan dan mengunjungi Hutan Mangrove yang ada di Pantai Hamadi, serta dibekali materi mengenai satwa dan fauna langka yang merupakan endemik Papua.
Ke-26 siswa dan empat orang pendamping dari Aceh, nantinya juga akan diajak untuk melihat langsung proses pembuatan lukisan kulit kayu di Kampung Asei dan Batik Port Numbay.
Suhendra menambahkan, pada Selasa malam, peserta SMN dari Aceh diagendakan untuk menginap di rumah warga yang bersedia menjadi orang tua asuh.
"Tiga sampai empat anak akan menginap di satu rumah, jadi mereka akan berinteraksi langsung dengan orang tua asuh mereka. Di situ mereka akan lebih dekat mengenal tradisi dan budaya masyarakat Papua seperti apa," katanya.
Peserta SMN Aceh telah berada di Jayapura, Papua, sejak 11 Agustus 2018. Sejauh ini mereka telah mengikuti berbagai kegiatan seperti, bedah buku "Cerita Nusantara Kami", penyambutan, mengunjungi Danau Love, menginap di Rindam XVII Cenderawasih dan berbelanja di pasar Mama-Mama Papua.
Diagendakan, puncak acara pada 17 Agustus 2018, peserta SMN Aceh akan dilepas oleh Direktur Utama Pertamina di Jayapura.
Junior Officer CSR dan SMEP PT. Pertamina MOR VIII Maluku-Papua, Ahmad Adi Suhendra, di Jayapura, Selasa, menjelaskan kegiatan itu bertujuan agar para peserta bisa lebih peduli terhadap lingkungan.
Setelah itu, peserta SMN Aceh juga dijadwalkan diberi pengetahuan dan mengunjungi Hutan Mangrove yang ada di Pantai Hamadi, serta dibekali materi mengenai satwa dan fauna langka yang merupakan endemik Papua.
Ke-26 siswa dan empat orang pendamping dari Aceh, nantinya juga akan diajak untuk melihat langsung proses pembuatan lukisan kulit kayu di Kampung Asei dan Batik Port Numbay.
Suhendra menambahkan, pada Selasa malam, peserta SMN dari Aceh diagendakan untuk menginap di rumah warga yang bersedia menjadi orang tua asuh.
"Tiga sampai empat anak akan menginap di satu rumah, jadi mereka akan berinteraksi langsung dengan orang tua asuh mereka. Di situ mereka akan lebih dekat mengenal tradisi dan budaya masyarakat Papua seperti apa," katanya.
Peserta SMN Aceh telah berada di Jayapura, Papua, sejak 11 Agustus 2018. Sejauh ini mereka telah mengikuti berbagai kegiatan seperti, bedah buku "Cerita Nusantara Kami", penyambutan, mengunjungi Danau Love, menginap di Rindam XVII Cenderawasih dan berbelanja di pasar Mama-Mama Papua.
Diagendakan, puncak acara pada 17 Agustus 2018, peserta SMN Aceh akan dilepas oleh Direktur Utama Pertamina di Jayapura.