Timika (Antaranews Papua) - Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Mimika hingga kini masih menangani pasien kasus campak dan rubela yang dirujuk dari luar Timika terutama dari wilayah Asmat.

Direktur RSUD Mimika, Evelyn Pasaribu di Timika, Sabtu mengatakan sampai saat ini masih ada kasus-kasus dan biasanya rujukan dari luar daerah terutama dari Asmat.

Pihak RSUD Mimika memberikan penanganan khusus kepada pasien kasus campak dan rubela dengan menempatkan pasien pada ruang isolasi agar penyakit tersebut tidak menular kepada orang lain.

Kini pihak RSUD Mimika membuka pelayanan imunisasi massal campak, rubela dan polio kepada para balita sejak awal Agustus lalu.

"Setiap hari selalu ada pelayanan imunisasi. Anak-anak yang dibawa orang tuanya ke rumah sakit selalu ditawarkan untuk mendapatkan imunisasi campak, rubela dan polio. Kalau kondisinya sakit tidak memungkinkan untuk dilakukan imunisasi. Sejauh ini tidak ada penolakan dari para orang tua," kata Evelyn.

Sebelumnya, pihak Puskesmas Timika Jaya melaporkan ada keberatan dari sejumlah sekolah yayasan pendidikan Islam terhadap program imunisasi massal campak, rubela dan polio di sekolah-sekolah mereka terkait status kehalalan vaksin.

Kepala Puskesmas Timika Jaya Dr Moses Untung mengatakan jajarannya mengirim tim ke sekolah-sekolah tersebut untuk melakukan sosialisasi pentingnya imunisasi MR dan status vaksin tersebut yang tidak perlu diragukan kehalalannya.

"Memang ada beberapa sekolah yang meminta penundaan atau keberatan. Bisa jadi ini merupakan kesalahan informasi yang mereka terima sebab tahun lalu di Jawa imunisasi MR sudah dilakukan dan hal itu tidak ada komplain," kata Moses.

Terhadap temuan itu, pihak Puskesmas Timika Jaya telah menjadwalkan kembali kegiatan imunisasi kepada para pelajar di sekolah-sekolah tersebut dalam bulan Agustus ini.

"Kami sudah melakukan pendekatan ke sekolah-sekolah itu untuk turun melakukan sosialisasi sekaligus langsung mengundang orang tua siswa. Ada beberapa yang meminta penjadwalan ulang," jelasnya.

Khusus di Papua, program imunisasi massal campak dan rubela dipadukan dengan vaksinasi polio sebagai antisipasi kejadian luar biasa kasus polio di negara tetangga, Papua Nugini pada April lalu.

Pihak Puskesmas Timika Jaya menargetkan jumlah pelajar dan balita dari usia 9 bulan hingga 15 tahun yang akan diimunisasi massa campak, rubela dan polio di wilayahnya yaitu sebanyak 4.438 orang.

Dari jumlah itu, pelajar mulai dari tingkat Pendidikan Usia Dini (PAUD) hingga SMP yang akan diimunisasi sebanyak 3.400 orang. Sisanya yaitu para balita dengan jumlah sekitar 1.058 orang.


Imunisasi Penting

Jeanne Rini Poespoprodjo dokter spesialis anak di RSUD Mimika mengatakan program imunisasi campak, rubela dan polio sangat penting dilakukan kepada anak agar terhindar dari serangan ketiga penyakit tersebut.

"Imunisasi merupakan kewajiban pemerintah dan hak anak untuk mendapat perlindungan dari tiga penyakit ini. Sebagai orangtua tentu ingin memberikan yang terbaik pada anaknya. Satu kali imunisasi, anaknya bisa terlindungi dari tiga penyakit. Jika masih juga ragu, bisa bertanya ke yang berkompeten," kata Rini.

Ia mengatakan vaksin campak dan rubella berisi virus campak dan rubela yang sudah sangat dilemahkan atau dilumpuhkan lalu dicampur dengan zat penstabil untuk menghasilkan vaksin. Gunanya, akan merangsang kekebalan tubuh terhadap penyakit.

Anak yang menderita kompilikasi penyakit campak bisa mengalami radang paru berat, diare hingga radang otak yang bisa menyebabkan kematian.

Adapun penyakit rubela gejalanya lebih ringan dari campak, namun sangat berbahaya jika terkena pada ibu hamil.

Janinnya bisa cacat, katarak, tuli dan sakit jantung sampai otak mengerut. Imunisasi diberikan ke anak-anak karena sumber penularan rubella ke ibu hamil melalui anak-anak.

Sementara penyakit polio menyebabkan lumpuh layu dan penularan virusnya sangat cepat, satu anak bisa menularkan virus ke 200 orang anak lainnya.

Pihak Kementerian Kesehatan menargetkan sebanyak 55.471 anak-anak di Mimika mendapatkan imunisasi campak, rubela dan polio tahun ini.

Distribusi logistik untuk menunjang program imunisasi campak, rubela dan polio telah dilakukan Dinkes Mimika ke wilayah pedalaman, pegunungan dan pesisir. Logistik imunisasi tersebut dijemput langsung masing-masing Puskesmas.

Kegiatan imunisasi massal tersebut menyasar pada anak usia sembilan bulan hingga 15 tahun.

Guna memastikan terbentuknya kekebalan komunitas, imunisasi paling sedikit mencapai 95 persen dari total jumlah sasaran.

Pewarta : Ernus
Editor : Evarianus Supar
Copyright © ANTARA 2024