Berbagai induk organisasi olahraga dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) di seluruh kabupaten dan kota di Papua terus menggembleng atlet remaja untuk menatap Pekan Olahraga Nasional  (PON) XX tahun 2020 yang akan berlangsung di Papua.

Tekad mencetak atlet remaja berprestasi di ajang Porprov Papua dan PON 2020 terus disiapkan induk cabang olahraga daerah, seperti Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Biak dan cabang beladiri taekwondo di Kabupaten Supiori.

Pembinaan atlet remaja berprestasi menjadi program kerja induk pengurus olahraga di Biak Numfor dan Kabupaten Supiori dalam rangka menyumbang medali pada ajang olahraga empat tahunan di Indonesia yakni PON 2020.

Meskipun Tanah Papua yang wilayahnya berada di paling timur Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan kondisi geografis bergunung dan berbukit serta wilayah kepulauan, talenta olahraganya sudah cukup terbukti untuk Indonesia, seperti Asian Games, SEA Games, hingga Olimpiade.

Sebut saja nama atlet angkat besi Papua yang sudah mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional, Lisa Rumbewas dan atlet sepak bola Rully Nere dan Boazs T. Solossa yang memperkuat Timnas Indonesia.

Di cabang olahraga dayung, atlet Papua di Asian Games 2018 Jakarta-Palembang juga mampu menyumbang medali bagi kontingen "Merah Putih", yakni dua atlet putri terbaik, Emiliana Mendau dan Stavani Ibo. Mereka meraih medali perak melalui dayung di nomor tradisional race atau perahu naga 200 meter.

Di cabang hoki pada SEA Games 2017 di Malaysia, 10 atlet Papua asal Biak memperkuat Timnas SEA Games, yakni tim putra, Klass Suri Ronsumbre, Lukas Ronald Mandowen, Melkias Ronsumbre, Hosea Asyer Firdaus Kbarek, serta Sylvan Roderick Mandagi.

Sebanyak enam pemain putri hoki Papua di Timnas SEA Games, Olevia Kbarek, Kristina Rumbiak, Septina Bisay, Novelia Kbarek, serta satu pelatih nasional Mateus Kbarek.

Di cabang olahraga lain pun talenta remaja Papua juga melimpah untuk menjadi atlet nasional karena mempunyai bakat alam yang sangat potensial menjadi atlet profesional.

Tidak Diragukan
Pengurus dan pelatih taekwondo Supiori, Nicodemus Dasem mengatakan potensi atlet junior Papua tidak diragukan untuk tampil di ajang regional, nasional, dan internasional.

Kunci mencetak atlet muda berbakat Papua melalui pembinaan dan latihan fisik terprogram, disiplin dan menjaga kesehatan pribadi dengan tidak mengonsumsi minuman beralkohol dan merokok.

Untuk menjadi atlet profesional, menurut Nicodemus, semua atlet junior dimiliki Papua sangat berpeluang. Mereka harus memperhatikan kesiapan diri secara fisik, mental, dan spritual.

Atlet besar dan berprestasi tidak muncul tiba-tiba, tetapi ia harus melakukan latihan secara intens, menerapkan disiplin diri, serta menjaga kesehatan badan.

"Juga masalah pola makan dan pemenuhan gizi menjadi bagian penting dalam mencetak atlet muda berbakat di kancah nasional dan internasional," ujar Nicodemus.

Dalam menghadapi Porprov Papua 2018, cabang taekwondo Kabupaten Supiori telah menyiapkan 18 atlet junior setingkat SMP dan SMA/SMK.

"Untuk kelas kadet tingkatan SMA/SMK serta prakadet tingkat SMP, ya kontingen Kabupaten Supiori siap meloloskan atlet taekwondo sebanyak-banyaknya untuk PON 2020," ujarnya.

Untuk meraih prestasi di ajang Porprov Papua, atlet taekwondo Supiori telah mengikuti pemusatan latihan yang diselenggarakan pengcab taekwondo setempat.

Lawan berat atlet taekwondo Supiori dalam Porprov Papua hampir merata di 29 kabupaten/kota, akan tetapi yang terberat antara lain dari Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, dan Timika..

Setiap atlet taekwondo dari kontingen kabupaten/kota dalam Porprov Papua akan berupaya maksimal meraih prestasi guna meloloskan atlet muda mengikuti PON 2020.

"Dengan kemampuan atlet taekwondo yang mengikuti pemusatan latihan, saya optimistis beberapa atlet kami bisa meraih prestasi," harap pelatih berlisensi nasional itu.

Merebut mendali emas di ajang PON 2020 telah menjadi impian para atlet remaja berbakat PASI Kabupaten Biak Numfor.

"Kami sudah membuktikan prestasi merebut mendali di kejurda atletik se-Papua berlangsung di Serui 2018 sehingga cabang atletik harus mampu menumbang mendali untuk kontingen Papua di PON 2020," ungkap atlet muda peraih mendali perunggu untuk lari 800 meter, Aplinus.

Ia mengharapkan pada PON 2020 dapat tampil membela kontingen provinsi itu serta mampu menyumbang medali.

"Selepas dari kejurda saya akan meningkatkan frekuensi latihan sehingga dapat menjadi salah satu atlet muda Papua di PON," ungkap dia.

Aplinus mengakui membela kontingen Papua di ajang PON merupakan kehormatan dan kebanggaan sebab dia menjadi duta olahraga cabang atletik di tingkat nasional.

Meski persaingan sesama atlet kian ketat untuk masuk tim inti PON 2020, ia optimistis menjadi salah satu kekuatan kontingen Papua pada ajang empat tahunan tersebut.

"Saya akan berjuang memberikan terbaik untuk menjadi atlet PON 2020. Ya ini menjadi satu cita-cita dan impian saya sebagai anak Biak," ujarnya.

Talenta
Pelatih PASI Kabupaten Biak Numfor Esau Andarek mengakui talenta atlet muda Biak untuk berlaga di ajang PON 2020 sangat kuat.

Atlet remaja cabang atletik daerah itu harus giat berlatih selepas kejurda Papua yang berlangsung di Serui, Ibu Kota Kabupaten Yapen Kepulauan.

"Motivasi dan semangat bertanding dimiliki atlet muda Biak menjadi kunci sukses di kejuaraan daerah atletik Papua. Ini menjadi sarana penting mendidik mental bertanding atlet remaja di `event` regional," harapnya.

Esau mengatakan atlet remaja Kabupaten Biak Numfor mempunyai peluang sangat besar untuk memperkuat kontingen Papua pada PON mendatang.

Sebagai kunci meraih sukses di kejuaraan, menurut Esau, atlet harus menjaga fisik dan mental bertanding serta tidak minder menghadapi lawan.

"Atlet remaja Biak sudah dibekali mental bertanding yang kuat sehingga saat berlomba dengan lawan daerah manapun tetap fokus meraih prestasi juara di ajang lomba," ujarnya.

Untuk mendukung prestasi atlet remaja Biak ke depan, menurut Esau, perlu perhatian pemerintah, DPRD, KONI, serta pemangku kepentingan lainnya di daerah itu.

Dukungan nyata yang harus diberikan pemerintah melalui dinas terkait dalam membina atlet remaja berprestasi, menurut Esau, dengan menyediakan dana pembinaan yang mencukupi.

Melalui penyediaan dana pembinaan yang terprogram, maka induk organisasi olahraga tidak mengalami kesulitan dana untuk kelancaran pertandingan atlet setempat baik pada ajang regional maupun nasional.

"Tanpa perhatian bantuan pemerintah maka atlet remaja berbakat sangat sulit berkembang menatap prestasi di perlombaan tertentu, ya ini mesti menjadi program KONI, Dinas Pemuda dan Olahraga, dan `venue` cabang mendukung pencapaian prestasi atlet Biak," kata Esau Andarek.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Biak Yunus Saflembolo mengatakan pemeritah dan KONI berkewajiban membantu pengembangan olahraga prestasi di daerah itu dalam rangka persiapan menghadapi PON 2020.

Untuk melahirkan atlet berbakat melalui PON mendatang, kata dia, harus melalui latihan yang terprogram, para atlet disiplin menjaga kesehatan, serta mendapat asupan gizi yang seimbang.

Ia berharap para pengurus induk organisasi cabang olahraga dan KONI bersinergi menyiapkan program latihan yang tertata sehingga pada PON mendatang, atlet Biak Numfor dapat membela kontingen Papua.

Yunus mengakui potensi olahraga prestasi dimiliki atlet muda berbakat Biak Numfor melimpah di berbagai cabang, seperti atletik, tinju, karate, taekwondo, pencak silat, dan kedirgantaraan.

"Saya harapkan peluang dan talenta atlet remaja Biak yang telah ada harus dibina secara berkelanjutan sehingga di ajang PON 2020 bisa menyumbang mendali untuk kontingen Papua," katanya.

Yunus mengharapkan peringatan Hari Olahraga Nasional yang jatuh pada 9 September 2018 menjadi awal persiapan atlet remaja berbakat Biak menatap PON mendatang.

Cabang olahraga prestasi yang menjadi andalan Papua pada PON 2020, di antaranya atletik, karate, tinju, dayung, kedirgantaraan seperti terjun payung, paramotor, aeremodeling.

Selain itu, sepak bola, hoki, pencak silat, taekwondo, otomotif, dan panahan.

Pewarta : Muhsidin
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024