Jayapura (Antaranews Papua) - Seorang warga tewas tertembak dalam pertikaian antarwarga yang terjadi di Dekai,ibu kota Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua, pada Sabtu(6/10).
Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Kamal membenarkan hal itu ketika dikonfirmasi di Jayapura, Senin.
"Memang benar ada satu warga tewas akibat tertembak saat pertikaian antarkelompok terjadi yakni Rangki Sallah( 23) yang tertembak di bagian dada sebelah kiri di bawah ketiak," kata Kombes Kamal
Ia mengatakan korban hingga kini masih disemayamkan di rumah keluarganya di Dekai.
Pertikaian itu berawal dari kecelakaan lalu lintas yang menewaskan Sowa Dapla (28) yang diduga belum mahir mengemudikan sepeda motor hingga menabrak Laores Heluka.
Laporan yang diterima terungkap korban (SW) yang diduga masih belajar mengendarai sepeda motor nampak kecepatan tinggi dari arah kantor bupati, sedangkan Heluka dari arah perumahan eselon 2 menuju kantor bupati dan saat melihat korban mengendarai kendaraan dengan berkelok kelok, LH menghentikan motornya namun ditabrak.
"Awalnya SW yang menabrak LH, dan saat ini jenazah SW disemayamkan di rumah keluarga di kawasan jalan sosial, sedangkan LH ditahan di Mapolres Yahukimo di Dekai," kata Kamal seraya menambahkan, sekitar pukul 20.16 WIT Welianus Wetipo (23) warga Pasar Lama Dekai mendatangi mapolres dan melaporkan dirinya bersama kakaknya Tinus Wetipo (28 th) diserang saat melintas di jalan sosial, dimana korban SW disemayamkan.
Sekitar pukul 20.25 kembali melaporkan ada warga yang terkena panah dan pukul 21.00, John Mirin, datang melapor ada warga masyarakat yang terluka parah dan membutuhkan evakuasi serta pertolongan.
Setelah mendapat laporan tersebut sebanyak 16 anggota personel polres dan Brimob dipimpin Kasat Sabhara Ipda Daniel Tialla ke TKP namun perundingam berjalan alot bahkan warga menyerang anggota dengan menggunakan peralatan tradisional hingga Bripda Herman Arab Dolen terluka panah di bagian pantat, " kata Kamal.
Kombes Kamal mengatakan massa terus menyerang anggota Polri hingga Kasat Sabhara memerintahkan personel untuk melakukan tembakan peringatan ke arah atas, yang kemudian diikuti tembakan peringatan arah atas oleh anggota Brimob Polda Papua.
Ketika ditanya apakah korban tewas dari peluru anggota, Kombes Kamal mengatakan, belum dapat memastikan karena masih harus diselidiki terlebih dahuli.
"Keluarga korban hingga kini belum memberikan kemudahan atau akses ke polisi untuk mengecek langsung kondisi korban, namun secara keseluruhan saat ini kondisi kamtibmas aman," kata Kombes Kamal.
Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Kamal membenarkan hal itu ketika dikonfirmasi di Jayapura, Senin.
"Memang benar ada satu warga tewas akibat tertembak saat pertikaian antarkelompok terjadi yakni Rangki Sallah( 23) yang tertembak di bagian dada sebelah kiri di bawah ketiak," kata Kombes Kamal
Ia mengatakan korban hingga kini masih disemayamkan di rumah keluarganya di Dekai.
Pertikaian itu berawal dari kecelakaan lalu lintas yang menewaskan Sowa Dapla (28) yang diduga belum mahir mengemudikan sepeda motor hingga menabrak Laores Heluka.
Laporan yang diterima terungkap korban (SW) yang diduga masih belajar mengendarai sepeda motor nampak kecepatan tinggi dari arah kantor bupati, sedangkan Heluka dari arah perumahan eselon 2 menuju kantor bupati dan saat melihat korban mengendarai kendaraan dengan berkelok kelok, LH menghentikan motornya namun ditabrak.
"Awalnya SW yang menabrak LH, dan saat ini jenazah SW disemayamkan di rumah keluarga di kawasan jalan sosial, sedangkan LH ditahan di Mapolres Yahukimo di Dekai," kata Kamal seraya menambahkan, sekitar pukul 20.16 WIT Welianus Wetipo (23) warga Pasar Lama Dekai mendatangi mapolres dan melaporkan dirinya bersama kakaknya Tinus Wetipo (28 th) diserang saat melintas di jalan sosial, dimana korban SW disemayamkan.
Sekitar pukul 20.25 kembali melaporkan ada warga yang terkena panah dan pukul 21.00, John Mirin, datang melapor ada warga masyarakat yang terluka parah dan membutuhkan evakuasi serta pertolongan.
Setelah mendapat laporan tersebut sebanyak 16 anggota personel polres dan Brimob dipimpin Kasat Sabhara Ipda Daniel Tialla ke TKP namun perundingam berjalan alot bahkan warga menyerang anggota dengan menggunakan peralatan tradisional hingga Bripda Herman Arab Dolen terluka panah di bagian pantat, " kata Kamal.
Kombes Kamal mengatakan massa terus menyerang anggota Polri hingga Kasat Sabhara memerintahkan personel untuk melakukan tembakan peringatan ke arah atas, yang kemudian diikuti tembakan peringatan arah atas oleh anggota Brimob Polda Papua.
Ketika ditanya apakah korban tewas dari peluru anggota, Kombes Kamal mengatakan, belum dapat memastikan karena masih harus diselidiki terlebih dahuli.
"Keluarga korban hingga kini belum memberikan kemudahan atau akses ke polisi untuk mengecek langsung kondisi korban, namun secara keseluruhan saat ini kondisi kamtibmas aman," kata Kombes Kamal.