Jayapura (Antaranews Papua) - Badan Pusat Statistik (BPS) Papua mengungkapkan bahwa impor Papua pada September 2018 tercatat senilai 45,83 juta dolar AS atau turun 32,55 persen dibanding Agustus.

"Penurunan tersebut dipengaruhi oleh menurunnya nilai impor nonmigas 49,85 persen (turun 23,58 juta dolar AS) kendati impor migas mengalami peningkatan 7,09 persen (naik 1,46 juta dolar AS)," ujar Kepala BPS Papua Simon Sapari di Jayapura, Senin.

Ia menjabarkan komoditas migas yang diimpor terdiri atas bahan bakar dari pemurnian dan pengilangan minyak bumi dan produk dari hasil kilang minyak bumi.

Komoditas nonmigas yang memiliki nilai impor terbesar adalah barang dari kawat dengan nilai 3,31 juta dolar As atau sebesar 13,95 persen dari total nilai impor nonmigas.

Kemudian impor 10 golongan nonmigas utama pada September 2018 tercatat senilai 19,95 juta dolar AS atau menurun 54,83 persen bila dibandingkan Agustus 2018 yang sebesar 44,16 juta dolar AS.

Golongan barang nonmigas utama yang memiliki nilai impor terbesar adalah Barang-barang dari Besi dan Baja (HS73) sebesar 6,44 juta dolar AS, golongan Mesin/ Peralatan Listrik (HS85) 6,22 juta dolar AS, dan Karet dan Barang dari Karet (HS40) 2,44 juta dolar AS.

"Sedangkan, nilai impor golongan nonmigas lainnya mengalami peningkatan sebesar 20,25 persen atau bertambah menjadi 3,77 juta dolar AS," kata dia.

Simon menyebutkan total impor kumulatif Papua pada periode Januari-September 2018 senilai 406,81 juta dolar AS atau meningkat 21,76 persen bila dibandingkan total impor kumulatif pada periode Januari-September 2017 yang senilai 334,12 juta dolar AS.

Neraca perdagangan Papua pada September 2018 mengalami surplus sebesar 295,33 juta dolar AS. Secara kumulatif, neraca perdagangan Papua pada Januari-September 2018 juga mengalami surplus sebesar 2,822 miliar dolar AS.

Pewarta : Dhias Suwandi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024