Jayapura (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Papua menyebutkan nilai impor kumulatif non migas setempat senilai 507,54 juta dolar periode Januari hingga Desember 2023 yang mana data ini merupakan gabungan dari Provinsi Papua, Papua Pegunungan, Papua Tengah dan Papua Selatan.
Kepala BPS Papua Adriana Helena Carolina di Jayapura, Senin, impor Papua pada Desember 2023 tercatat senilai 144,34 juta dolar AS berupa impor migas senilai 9,27 juta dolar AS dan impor nonmigas senilai 135,07 juta dolar AS.
“Jika dibandingkan November 2023, nilai impor Papua mengalami peningkatan sebesar 475,54 persen yang dipengaruhi oleh impor migas yakni 3,33 persen,” katanya.
Menurut Adriana, selain itu juga impor nonmigas mengalami peningkatan sebesar 738,41 persen.
“Dia mana komoditi nonmigas memiliki nilai impor terbesar berasal dari golongan mesin-mesin atau pesawat mekanik (HS84) nilai 29,69 juta dolar AS atau sebesar 36,25 persen dari total nilai impor komoditi non migas utama,” ujarnya.
Dia menjelaskan untuk total impor kumulatif Papua pada periode Januari-Desember 2023 senilai 659,90 juta dolar AS atau meningkat 37,76 persen bila dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 479,01 juta dolar AS.
“Sedangkan untuk nilai impor kumulatif migas dari Januari-Desember 2023 senilai 152,36 juta dolar AS,” katanya lagi.
Dia menambahkan terkait impor dari tujuh negara utama pada Desember 2023 yakini Singapura, Jepang, Tiongkok, Amerika Serikat, Kanada, Australia dan Jerman tercatat sebesar 117,45 juta dolar AS atau meningkat sebesar 833,43 persen dibanding bulan sebelumnya senilai 12,58 juta dolar AS.
“Kemudian tiga negara pemasok barang terbesar ke Papua pada Desember 2023 adalah Tiongkok senilai 93,95 juta dolar AS atau 65,09 persen, lalu Rusia senilai 10,41 juta dolar AS atau 7,21 persen, dan Australia dengan impor senilai 9,33 juta dolar AS atau 6,46 persen,” ujarnya lagi.