Jayapura (Antaranews Papua) - Kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) yang diduga merupakan kelompok dibawah pimpinan Egianus Kogoya sempat menyandera 15 guru dan paramedis selama 14 hari di Mapenduma, Kabupaten Nduga, Papua, dan memperkosa salah seorang guru.

"Memang benar ada laporan tentang 15 orang guru dan tenaga kesehatan yang selamat setelah sempat disandera KKSB dari tanggal 3 hingga 17 Oktober 2018," kata Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Kamal ketika dikonfirmasi Antara dari Jayapura, Minggu.

Ia mengatakan dari laporan yang diterima jajaran Polda Papua menyebutkan salah seorang guru yang disandera KKSB itu, sempat diperkosa secara bergiliran.

"Korban pemerkosaan saat ini dirawat di RS Bhayangkara, setelah diterbangkan dari Wamena, Minggu (21/10)," kata Kamal.
 
Sedangkan 14 orang guru/paramedis lainnya  sebelum diterbangkan ke Wamena sempat diamankan dan menginap di Kepala Puskesmas Mapenduman, Naftali Wandikbo.

Para guru dan tenaga kesehatan yang sempat disandera KKSB itu bisa selamat berkat bantuan Kepala Puskesmas Mapenduma Naftali Wandikbo.

"Apa yang dilakukan KKB terhadap korban yang mengajar di SD YPGRI 1 diluar batas kemanusiaan," kata Kombes Kamal.

Ia menambahkan, dari laporan yang diterima,  KKSB melakukan tindak kejahatan itu karena mereka mencurigai kehadiran para guru dan tenaga medis merupakan aparat keamanan yang menyamar untuk memantau kegiatan mereka.

"Kepala Dinas Pendidikan Nduga Fredik Samuel Bapundu menyatakan awalnya tidak mengetahui adanya kasus ini sehingga begitu mendengar langsung mencari tahu kebenarannya mengingat di Distrik Mapenduma terdapat SD YPGRI 1 dan SMPN 1 serta satu puskesmas, " kata Kombes Kamal.

Untuk mencapai Mapenduma, dapat dilakukan dengan melalui jalan darat dengan kendaraan bermotor dari Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, kemudian berjalan kaki sekitar dua jam atau terbang langsung ke Mapenduma dengan menggunakan pesawat berbadan kecil.

Pewarta : Evarukdijati
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024