Jayapura (Antaranews Ppaua) - Pengurus Asosiasi Rekanan Perdagangan Barang dan Distribusi Indonesia (Ardindo) Provinsi Papua berharap penyerapan APBD 2019 dipercepat, karena merupakan tahun persiapan pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2020.

"Kemungkinan akan ada dana Silpa (2018) yang cukup besar. Yang jadi masalah, apakah Silpa ditambah dengan anggaran yang baru itu bisa diselesaikan di 2019 karena pada tahun itu ada tugas besar, yaitu persiapan PON 2020," ujar Sekretaris Umum Ardindo Papua Jacky Kajagi, di Jayapura, Senin.

Ia memperkirakan pada 2019 banyak anggaran yang diarahkan untuk pembangunan venue PON karena masa persiapannya sudah semakin sedikit.

Menurut dia, pada 2018 juga akan ada Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa) yang cukup besar, terkait pelaksanaan Pilkada di tingkat provinsi dan beberapa kabupaten.

Melihat hal tersebut, ia mengingatkan pemerintah daerah untuk bisa mengelola anggaran dengan cermat agar semua perencanaan bisa direalisasikan.

"Kalau bisa di 2019, pada Januari pekerjaan sudah mulai jalan, itu mungkin akan mengurangi risiko dana tidak terserap," kata dia.

Jacky juga mengingatkan bahwa penyerapan anggaran di 2018 berjalan tidak sebagaimana mestinya sehingga pemerintah daerah perlu sangat bijaksana dalam mengatasinya.

Ia menekankan bahwa dana dari pemerintahan sangat mendominasi di Papua, sehingga ketika penyerapannya berjalan lambat maka banyak sektor yang terpengaruh.

"Adanya dinamika Pilkada provinsi dan beberapa kabupaten, tidak bisa dipungkiri berpengaruh pada tatanan roda pemerintahan. Lambatnya penyerapan anggaran ini berpengaruh besar pada sektor rill dan pembangunan infrastruktur," ujarnya.

"Dengan sisa waktu kuartal terakhir, untuk konstruksi memang agak berat. Kalau pun bisa itu untuk sektor-sektor non risiko. Untuk konstruksi dengan sisa waktu yang ada hanya bisa dikerjakan oleh kontraktor yang besar dengan alat dan teknologi yang memadai, serta sumber dayanya besar," sambung Jacky.

Pewarta : Dhias Suwandi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024