Timika (Antaranews Papua) - Dana sumbangan yang dikumpulkan warga Mimika, Papua, untuk membantu para korban bencana alam gempa bumi dan tsunami di Provinsi Sulawesi Tengah sebagian telah dimanfaatkan untuk membangun 30 unit hunian sementara dan lima unit sekolah darurat di Kota Palu.

Ketua Badan Amil Zakat (Baznas) Mimika Umar Habib di Timika, Selasa, mengatakan Tim Relawan Eme Neme Yauware Mimika Peduli Sulteng telah kembali ke Timika setelah melaksanakan misi kemanusiaan di lokasi bencana sejak 11-20 Oktober 2018.

"Masih banyak korban gempa bumi, tsunami dan likuifaksi di sana yang membutuhkan bantuan karena sulitnya medan. Walaupun tidak banyak yang bisa kita sumbangkan dibanding dengan kebutuhan yang mereka perlukan, tapi kehadiran tim relawan Kabupaten Mimika di sana minimal telah memberikan harapan hidup bagi mereka," kata Umar Habib.

Menurut dia, dukungan dan empati warga Mimika terhadap warga Sulteng yang dilanda bencana luar biasa sehingga patut untuk mendapatkan apresiasi yang sangat tinggi.

"Bantuan yang diberikan warga Mimika baik tunai maupun non tunai mengalir bagai air bah, jauh melampaui yang kita prediksi. Itu semua sangat membantu," kata Umar Habib.

Rombongan tim relawan Mimika yang berangkat ke Sulteng terdiri atas dokter, relawan kemanusiaan, trauma healing dan pemuka agama dipimpin langsung oleh Ketua Baznas Umar Habib bersama Ketua MUI Mimika Ustadz Amin AR.

Adapun bantuan yang disalurkan warga Mimika di lokasi bencana di Sulteng berupa bantuan non tunai yaitu pakaian, selimut dan lainnya dengan jumlah sekitar 30 ton dikirim melalui kapal PT SPIL dan sebagian melalui angkutan udara pesawat Hercules TNI AU dari Lanud Timika.

Sedangkan bantuan sembako berupa beras 14 ton, mie instan 700 karton, minyak goreng 350 karton, telur 1.400 rak, air mineral 700 dus, tambahan gizi anak (biskuit dan susu) 200 karton, perlengkapan mandi 100 karton.

Bantuan sembako ini didistribusikan melalui 10 unit dapur umum di tiga kabupaten/kota di Sulteng yaitu Palu, Donggala dan Sigi.

Selain itu, warga Mimika juga menyumbang 15 unit tenda berukuran lebar 6 meter dan panjang 14 meter. Dua tenda diantaranya dipasang di kompleks Gereja Efata Palu.

Adapun 30 unit hunian sementara yang dibangun atas dukungan warga Mimika berukuran 4x6 meter. Sedangan sekolah darurat dengan tiga ruang kelas masing-masing berukuran 6x8 meter sesuai permintaan pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulteng.

Di lokasi bencana, sumbangan warga Mimika juga digunakan untuk membantu pengadaan tiga unit rumah ibadah darurat berukuran 8x12 meter.

"Tim relawan Mimika juga melaksanakan kegiatan pengobatan gratis oleh dokter, trauma healing untuk anak-anak korban gempa dan tsunami serta penguatan iman kepada para pengungsi agar lebih tabah dan ikhlas menghadapi bencana ini," jelas Umar Habib.

Selanjutnya, tim relawan Mimika Peduli Sulteng juga memberikan bantuan langsung tunai kepada 500 kepala keluarga di Palu, Donggala dan Sigi.

"Inilah implementasi rasa syukur kita yang masih diberikan kesehatan, keselamatan dan kesempatan untuk berbagi. Semoga saudara-saudara kita di Palu, Donggala, dan Sigi segera bangkit kembali," tutur Umar Habib.

Pewarta : Evarianus Supar
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024