Wamena (Antaranews Papua) - Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, Papua segera mengajukan usulan kepada Kementerian Sosial agar anak-anak yatim dan piatu yang berada di panti asuhan dan asrama menerima jatah beras untuk keluarga sejahtera (rastra) secara khusus.

Wakil Bupati Jayawijaya John R Banua di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Rabu, mengatakan sebenarnya jatah panti asuhan dan asrama sudah masuk di jatah rastra yang disalurkan ke distrik tempat panti asuhan berada.

"Tetapi kita akan coba tinjau kembali untuk data yang diusulkan kepada kementrian agar panti asuhan dan asrama juga bisa mendapat jatah beras. Pemda tidak bisa biarkan mereka karena anak-anak ini adalah masa depan Jayawijaya," katanya.

Dalam laporan pengusulan yang hendak diajukan ke Kementerian Sosial, pemkab akan memasukkan jumlah panti asuhan dan asarama.

"Namun ini semua tergantung dari kementrian apakah akan menyetujui itu atau tidak, dengan harapan panti dan Asrama ini bisa mendapat kuota sama seperti yang dibagi ke distrik dan kampung," katanya.

Pada pengusulan nanti, pemkab juga akan memasukan beberapa asrama Sekolah Alkitab yang selama ini belum terlayani dengan baik.

"Sekolah Alkitab yang selama ini sedang berjalan harus mendapat perhatian dalam pembagian beras ranstra dan ini menjadi satu pekerjaan rumah buat pemerintah Jayawijaya untuk bagaimana bisa mengusulkan mereka," katanya.

Pada 25 Oktober lalu, sekitar 100 anak yatim dan piatu mendatangi Kantor Bupati Jayawijaya demi memperoleh kejelasan tentang beras sejahtera yang sudah tidak lagi diterima enam bulan terakhir.

Aksi yang lebih didominasi anak-anak usia sekitar tiga hingga 16 tahun itu diikuti beberapa orang dewasa yang merupakan pengurus panti asuhan dan asrama.

Pewarta : Marius Frisson Yewun
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024