Jakarta (Antaranews Papua) - Tim Disaster Victim Investigation (DVI) Polri telah mengidentifikasi sebanyak 77 korban kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 tujuan Jakarta-Pangkal Pinang hingga Jumat (9/11/2018).

Pada Jumat ini, sebanyak enam korban yang berhasil teridentifikasi dari pemeriksaan seratusan kantong jenazah di Rumah Sakit Polri Raden Said Sukanto

"Dari hasil sidang rekonsialiasi pada Jumat pukul 16.00 WIB, kita bisa identifikasi enam penumpang," kata Kepala Rumah Sakit RS Polri Sukanto Jakarta Timur Brigadir Jenderal Polisi Musyafak di Jakarta.    

Berdasarkan hasil sidang rekonsialisi keenam penumpang itu yakni Muas Efendi Muas (laki-laki, 57 tahun) eridentifikasi melalui DNA, Murdiman (laki-laki, 46 tahun) teridentifikasi melalui DNA, dan Ambo Malibone (laki-laki, 36 tahun) teridentifikasi melalui DNA.    

Kemudian, jenazah Darwin Haryanto (laki-laki, 51 tahun) teridentifikasi melalui DNA, Fendi Christanto (laki-laki, 46 tahun) teridentifikasi melalui DNA, serta Kyara Aurine Daniendra (bayi perempuan, satu tahun tiga bulan) teridentifikasi melalui tes DNA dan sidik jari.    

Berdasarkan keterangan dari tim DVI Polri, korban Lion Air JT 610 yang berhasil teridentifikasi itu merupakan hasil sidang rekonsiliasi pencocokan data post mortem dari jenazah korban yaitu data primer sidik jari dan DNA, dengan data antortem dari keluarga serta pihak lainnya sebagai data sekunder yakni tanda medis dan properti yang dibawa.

Dengan demikian, dengan teridentifikasi enam korban pada Jumat (9/11)  maka sudah ada 77 jenazah korban kecelakaan yang teridentifikasi setelah sebelumnya ada 71 jenazah korban kecelakaan Pesawat Lion Air JT 610 yang teridentifikasi.

Sebelumnya, hasil sidang rekonsiliasi pada Kamis (8/11) pukul 16.00 WIB di RS Polri Raden Said Sukanto sebanyak 20 jenazah yang terindetifikasi yakni Denny Maulana (laki-laki, usia 30 tahun) melalui DNA, Shintia Melina (perempuan, usia 25 tahun) melalui DNA, Yunita (perempuan, usia 32 tahun) melalui DNA, Daryanto (laki-laki , usia 43 tahun) melalui DNA, Junior Priadi (laki-laki, usia 32 tahun) melalui DNA, dan Hesti Nuraini (perempuan, usia 45 tahun, melalui DNA).

Kemudian Inayah Fatwa Kurnia Dewi (perempuan, usia 38 tahun) melalui DNA, Mery Yulyanda (perempuan, usia 23 tahun) melalui DNA dan medis, Tri Haska Hafidzi (laki-laki, usia 31 tahun) melalui DNA, dan Linda (perempuan, usia 49 tahun) melalui DNA.

Penumpang lainnya, Filzaladi (laki-laki, usia 30 tahun) melalui DNA, Ary Budiastuti (perempuan, usia 48 tahun) melalui DNA, Hasnawati (perempuan, usia 57 tahun) melalui DNA, Wendy (laki-laki, usia 29 tahun) melalui DNA, dan Indra Bayu Aji (laki-laki, usia 39 tahun) melalui sidik jari.

Selanjutnya, Dolar (laki-laki, usia 37 tahun) melalui sidik jari, Abdul Efendi (laki-laki, usia 50 tahun) melalui sidik jari, Tan Toni, laki-laki, usia 60 tahun) melalui sidik jari, Hedy (laki-laki, usia 36 tahun) melalui sidik jari, medis dan properti, serta Arif Yustian (laki-laki, usia 20 tahun) melalui DNA.

Sebelumnya lagi, teridentifikasi 51 jenazah korban kecelakaan Pesawat Lion Air JT 610 yakni atas nama Jannatun Cintya Dewi, Candra Kirana, Monni, Hizkia Jorry Saroinsong, Endang Sribagusnita, Wahyu Susilo, Fauzan Azima, Rohmanir Pandi Sagala, Dodi Junaidi, Muhamad Nasir, Janry Efriyanto Sianturi, Karmin, Harwinoko, dan Verian Utama.

Penumpang lainnya yakni Reni Aryanti, Muhammad Ravi Andrian, Eryanto, Vera Junita, Resti Amelia, Fifi Hajanto, Dede Anggraini, Petrous Rudolf Sayers, Eka Suganda, Niar R Soegiyono, Sudibyo Onggo Wardoyo, Hendra, dan Mito.

Korban lainnya Wahyu Alldilla, Ubaidillah Salabi, Imam Riyanto, Mawar Sariati, Tesa Kausar, Cosa Rianda Sahab, Dony, Daniel Suharja Wijaya, Herjuna Darpito, Nurul Dyah Ayu Sitharesmi, Paul Ferdinand Ayorbaba, Rabagus Noerwito Desi Putra, Martono, Ariawan Komardy, Dokter Ibnu Fajar Riyadi Hantoro, Matthew Bongkal, dan Mack Stanley.

Penumpang lain yakni Kasan, Eling Sutikno, Sahabudin, AKBP Sekar Maulana, dr Rio Nanda Pratama, Radhika Widjaya, dan Rafezha Widjaya.

Pesawat Lion Air JT 610 tipe Boeing 737 Max 8 bernomor registrasi PK-LQP, mengalami kecelakaan dan Jatuh di perairan Tanjungpakis Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pada Senin (29/10).

Pesawat itu dikabarkan membawa 189 penumpang dewasa, termasuk satu penumpang anak-anak, dua bayi dengan dua pilot dan co pilot, serta lima awak pesawat.

Pewarta : Taufik Ridwan
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024