Asmat (Antaranews Papua) – Pemerintah Kabupaten Asmat, Provinsi Papua, mengajak masyarakat di wilayah itu untuk menjaga dan melestarikan budaya yang menjadi identitas Kabupaten Asmat.
Ajakan tersebut disampaikan Staf Ahli Bupati Asmat Bidang Pembangunan dan Kemasyarakatan Mateus Ginuny saat meresmikan rumah adat Jew (rumah bujang) di Kampung Mbait, Distrik Agats, Kabupaten Asmat.
Mateus mengatakan Pemerintah Kabupaten Asmat berkomitmen untuk melindungi dan melestarikan budaya setempat, dan berharap masyarakat juga ikut menjaga dan melestarikan budaya Asmat.
"Pemerintah Kabupaten Asmat mendukung masyarakat untuk menjaga dan melestarikan budaya, salah satunya rumah adat Jew yang difungsikan sebagai tempat bermusyawarah," kata Mateus.
Mewakili Bupati Asmat Elisa Kambu, Mateus memberikan apresiasi kepada warga Mbait karena telah membangun rumah Jew serta mengundang pemerintah setempat untuk meresmikan rumah adat tersebut.
"Pemerintah berharap agar para tetua adat bisa meneruskan kearifan lokal dan budaya kepada anak-anak cucu, sehingga identitas budaya kita tetap ada di tengah-tengah masyarakat majemuk," ujarnya.
Selain rumah adat, tambah Mateus, budaya Asmat erat kaitannya dengan tari-tarian, nyanyian, tifa serta karya seni seperti patung ukiran dan anyaman.
Kepala Suku Kampung Mbait Markus Wof memberikan apresiasi kepada pemerintah setempat karena telah menunjukkan komitmen untuk mengangkat, menjaga dan melestarikan budaya bersama masyarakat Asmat.
"Tanggung jawab untuk merawat budaya bukan hanya pada pemerintah dan masyarakat adat saja, tapi semua elemen. Untuk itu saya ajak kita semua bersama-sama merawat dan melestarikan budaya," katanya.
Peresmian rumah Jew Kampug Mbait dihadiri sejumlah kepala organisasi perangkat daerah (OPD) tokoh agama, tokoh adat dan masyarakat.
Peresmian rumah adat tersebut diawali dengan nyanyian dan tarian. Selanjutnya para tamu mengikuti prosesi makan ulat sagu, pucuk sagu serta minum air kepala muda yang menjadi simbol berkah bagi semua orang yang hadir dalam peristiwa budaya itu. (*/adv)
Ajakan tersebut disampaikan Staf Ahli Bupati Asmat Bidang Pembangunan dan Kemasyarakatan Mateus Ginuny saat meresmikan rumah adat Jew (rumah bujang) di Kampung Mbait, Distrik Agats, Kabupaten Asmat.
Mateus mengatakan Pemerintah Kabupaten Asmat berkomitmen untuk melindungi dan melestarikan budaya setempat, dan berharap masyarakat juga ikut menjaga dan melestarikan budaya Asmat.
"Pemerintah Kabupaten Asmat mendukung masyarakat untuk menjaga dan melestarikan budaya, salah satunya rumah adat Jew yang difungsikan sebagai tempat bermusyawarah," kata Mateus.
Mewakili Bupati Asmat Elisa Kambu, Mateus memberikan apresiasi kepada warga Mbait karena telah membangun rumah Jew serta mengundang pemerintah setempat untuk meresmikan rumah adat tersebut.
"Pemerintah berharap agar para tetua adat bisa meneruskan kearifan lokal dan budaya kepada anak-anak cucu, sehingga identitas budaya kita tetap ada di tengah-tengah masyarakat majemuk," ujarnya.
Selain rumah adat, tambah Mateus, budaya Asmat erat kaitannya dengan tari-tarian, nyanyian, tifa serta karya seni seperti patung ukiran dan anyaman.
Kepala Suku Kampung Mbait Markus Wof memberikan apresiasi kepada pemerintah setempat karena telah menunjukkan komitmen untuk mengangkat, menjaga dan melestarikan budaya bersama masyarakat Asmat.
"Tanggung jawab untuk merawat budaya bukan hanya pada pemerintah dan masyarakat adat saja, tapi semua elemen. Untuk itu saya ajak kita semua bersama-sama merawat dan melestarikan budaya," katanya.
Peresmian rumah Jew Kampug Mbait dihadiri sejumlah kepala organisasi perangkat daerah (OPD) tokoh agama, tokoh adat dan masyarakat.
Peresmian rumah adat tersebut diawali dengan nyanyian dan tarian. Selanjutnya para tamu mengikuti prosesi makan ulat sagu, pucuk sagu serta minum air kepala muda yang menjadi simbol berkah bagi semua orang yang hadir dalam peristiwa budaya itu. (*/adv)