Jayapura (Antaranews Papua) - Klasis Gereje Protestan Indonesia (GPI) Jayapura-Nabire menggelar rapat kerja klasis (Rakersis) yang ke-7 dan rapat kerja pelayanan wadah-wadah di Gereja GPI Anugrah, Entrop, Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura, Papua.

Ketua Klasis GPI Jayapura-Nabire, Pdt Jhon R Leleuly Sm.Th, SH mengatakan raker tersebut dibuka oleh Asisten I Setda Kota Jayapura Eveerth N Meraudje mewakili Wali Kota Benhur Tommy Mano pada Minggu pagi (11/11) dengan tema `Rapi Tersusun dan Diikat Menjadi Satu`.

"Raker ini akan berlangsung selama tiga hari, dan sudah dimulai sejak Minggu (11/11) siang hingga Selasa (13/11), yang dihadiri oleh Sekretaris Sinode GPI di tanah Papua Pdt DR Ronald Helwelderi M.Si serta tamu undangan," katanya.

Rakersis ini, menurut dia, dibuat untuk mengevaluasi hasil program pelayanan selama satu tahun ini, setelah setahun sebelumnya digelar Rakersis di Jemaat GPI Papua Efrata, Kabupaten Nabire.

"Rakersis ini merupakan sidang untuk evaluasi kinerja dalam bentuk pertanggungjawabkan program pelayanan yang dilaksanakan dan anggaran pendapatan dan belanja selama satu tahun ini. Rakersis ini juga akan menyusun program dan anggaran pendapatan belanja 2019," katanya.

Dalam capaian sementara rapat tersebut, kata dia, telah disepakati desentralisasi pembayaran gaji untuk semua pelayan gereja termasuk persepuluhan diberikan 100 persen ke sinode.

"Jadi, pada 2019 ini diharapkan terhitung Januari, itu pembayaran gaji dari pada pendeta atau pelayan Tuhan, itu baik yang ada di kota hingga pedalaman-pedalaman pembayarannya secara berpusat dan serentak setiap tanggal 1 awal bulan lewat ATM BRI," katanya.

Selama ini, pembayaran gaji para pendeta atau pelayan Tuhan cukup terhambat karena rentang jarak dan penerimaan persepuluhan dan ini menjadi pergumulan untuk dicarikan solusi terbaik, sehingga disepakati bahwa persepuluhan tidak lagi 60 persen tetapi 100 persen diberikan ke sinode.

"Inilah yang nanti akan disampaikan kepada warga jemaat, apa itu persepuluhan. Bagaimana menyampaikan dan mengajak untuk berpikir tidak hanya mementingkan jemaat itu sendiri tetapi mementingkan semua jemaat secara keseluruhan," kata Pdt Jhon.

Ketua Majelis Jemaat GPI Papua Efrata Kabupaten Nabire, Pdt Alexander R Barends S.Si mengatakan sebanyak 30 peserta yang datang dari gerejanya untuk mengikuti Rakersis tersebut.

"Dalam rangka Rakersis dan rapat kerja pelayanan wadah-wadah kategorial, bersama dengan saya ada 30 peserta yang berasal dari Nabire dan dibagi berdasarkan wadah-wadah pelayanan diantaranya PAR, Pemuda, Wanita, Pria dan Lansia," katanya.

Jemaat GPI Papua Efrata Kabupaten Nabire, sedang berupaya membangun dua gedung gereja guna meningkatkan pelayanan kerohanian.

"Kami juga tetap membawa GPI Papua Efrata dalam kehidupan bersama denominasi gereja yang ada di Nabire," kata Pdt Alexander.

Sementara itu, Sekretaris Sinode GPI di tanah Papua, Pdt DR Ronald d Helwelderi M.Si mengaku mempunyai tanggungjawab dalam meningkatkan pelayanan kepada jemaat, salah satunya pendampingan di wilayah-wilayah gereja GPI.

"Salah satunya dengan mengikuti Rakersis dan rapat kerja pelayanan GPI lingkup Klasis Jayapura-Nabire. Jemaat di wilayah ini merupakan klasis kotawi yang berlatar belakang berbagai macam pendidikan dan pekerja, sehingga bisa dijadikan contoh bagi klasis dan pengembangan GPI di tanah Papua," katanya.

Pewarta : Alfian Rumagit
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024