Jakarta (Antaranews Papua) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin pos lintas batas negara (PLBN) yang segera dibangun di Sota, Merauke, Papua, bisa menjadi kebanggaan tersendiri bagi warga negara Indonesia yang tinggal di wilayah perbatasan RI-Papua Nugini itu.

Presiden Jokowi saat meninjau lokasi pembangunan PLBN Sota di Merauke, Jumat (16/11), mengharapkan keberadaan PLBN mampu menggerakkan perekonomian wilayah dan masyarakat sekitar serta menjadi kebanggaan tersendiri bagi warga Indonesia yang tinggal di perbatasan.

"Kita harapkan selain menjadi titik pertumbuhan ekonomi baru, juga menjadi sebuah etalase kebanggaan kita karena merupakan beranda paling depan dari negara ini," ujarnya sebagaimana disampaikan Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin.

PLBN Sota, sama seperti PLBN lain yang telah dibangun kembali, rencananya juga akan dilengkapi berbagai fasilitas pendukung seperti pos imigrasi dan pos karantina.

Tak hanya itu, Presiden Jokowi meminta agar nantinya turut dibangun pasar rakyat di PLBN Sota.

"Saya tadi sampaikan, minta dibangun pasar untuk kegiatan ekonomi agar bisa digunakan masyarakat lokal di sini. Itu penting sekali. Seperti di Skouw juga ada pasarnya," ujarnya.

Pasar rakyat tersebut akan menjadi fasilitas bagi warga sekitar untuk mengembangkan perekonomiannya, sehingga kehadiran PLBN Sota tak hanya berarti sebagai pos perlintasan semata, tapi juga mendatangkan manfaat yang dapat langsung dirasakan masyarakat sekitar.

"Di Skouw itu kalau Sabtu-Minggu ramai 'banget'. Dari Papua Nugini semuanya ke sana untuk beli," tandasnya.

Di lokasi ini, Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo bertemu dengan Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan Perbatasan (Pamtas) RI-PNG Batalyon Infantri (Yonif) Mekanis 521/DY.

Selain itu, Presiden juga menyapa warga yang berada di sekitar PLBN Sota.
    
Banyak warga yang meminta berswafoto dan bersalaman dengan Presiden.

Hingga kini, sudah ada 7 Pos Lintas Batas Negara (PLBN) yang dibangun kembali dengan tujuan mengembangkan kawasan perbatasan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.

Ketujuh PLBN tersebut terbesar di beberapa titik perbatasan. Di Kalimantan Barat ada PLBN Entikong, Badau, dan Aruk kemudian PLBN Motaain, Motamasin, dan Wini di Nusa Tenggara Timur. Terakhir, PLBN Skouw di Jayapura, Papua.

Tahun depan pemerintah akan kembali membangun PLBN Sota di Merauke, Papua. Rencananya PLBN Sota akan mulai dibangun pada Januari 2019.

"Selama empat tahun kita telah membangun 7 pos perbatasan di Aruk, Badau, Entikong, Wini, Motaain, Motamasin, dan Skouw. Tiba saatnya juga di Sota ini akan kita mulai di Januari 2019," kata 16 November 2018.

Turut hadir mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Gubernur Papua Barat Lukas Enembe, dan Bupati Merauke Frederikus Gebze.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo seusai sholat Jumat di Masjid Raya Al-Aqsha, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua, berpesan kepada masyarakat agar tetap menjaga kerukunan.

"Pada kesempatan yang baik ini, saya mengajak, marilah kita menjaga supaya kita merawat, supaya kita memelihara persaudaraan kita, ukhuwah Islamiyah kita, ukhuwah wathaniyah kita, karena aset terbesar bangsa kita adalah persatuan dan kerukunan, tidak ada yang lain," ujar Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat bertemu dan menyapa jamaah seusai salat Jumat di Merauke, sebagaimana disampaikan Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin.

Ia mengatakan sebagai sebuah negara besar berpenduduk 263 juta jiwa, bangsa Indonesia dianugerahi Allah berbagai keragaman, mulai dari keragaman bahasa, agama, suku, budaya, adat, hingga tradisi.

Untuk itu, dalam setiap kesempatannya berjumpa dengan masyarakat, Presiden Joko Widodo mengingatkan semua pihak agar terus menjaga, merawat, dan memelihara persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

Ia pun berharap pesta demokrasi yang rutin digelar seperti pemilihan bupati, wali kota, gubernur, ataupun pemilihan presiden tidak lantas membuat persatuan bangsa terkoyak.

Menurut dia, perbedaan pilihan dalam pesta demokrasi adalah hal yang biasa.

"Jangan sampai antarkampung berantam gara-gara pilihan bupati, jangan sampai di majelis taklim (karena) beda pilihan presiden tidak saling menyapa. Ini adalah sebuah kesalahan besar," tuturnya.

Turut bersama Presiden Jokowi pada saat salat Jumat itu antara lain, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.

Pewarta : Hanni Sofia
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024