Jayapura (Antaranews Papua) - Pemuda Katolik di Papua mengagendakan pelaksanaan musyawarah komisariat daerah (muskomda) ketiga tingkat provinsi setempat guna memilih badan pengurus baru dan menetapkan sejumlah program kerja.

"Kami segera akan melaksanakan ?muskomda provinsi yang ketiga. Kegiatan rutin dilaksanakan dalam setiap tiga tahun sekali," kata Sekertaris Panitia Muskomd Pemuda Katolik Papua Alfonsa Jumko Wayap di Jayapura, Sabtu.

Dia menjelaskan Pemuda Katolik di Papua sudah ada sejak 1963 dan berkembang dari tahun ke tahun. Peran pemuda itu sudah ada di berbagai lini, baik swasta maupun pemerintahan.

"Mereka sudah berkecimpung di sana dan berkarya di berbagai bidang hingga kini. Kami generasi Pemuda Katolik yang saat ini hendak menggelar muskomda pada 4-6 Desember 2018 bertempat di Aula P3W Padang Bulan Abepura," ujarnya.

Dia mengatakan agenda kegiatan, yakni diawali beberapa materi yang sudah disiapkan panitia.

Alofonsa berharap, ada dukungan dari para alumnus Pemuda Katolik Papua, baik dalam bentuk daya maupun dana guna membantu terlaksananya kegiatan tersebut.

Setelah muskomda, tambah Alfonsa, akan dilanjutkan dengan Kongres Pemuda Katolik tingkat nasional di Kupang, Nusa Tenggara Timur pada 7-9 Desember 2018.

Ketua Pemuda Katolik Papua Rikardus Faroka mengemukakan tujuan muskomda untuk mengevaluasi program kerja Pemuda Katolik sebelumnya, dan kemudian merumuskan program-program selanjutnya untuk pengurus baru.

Selain itu, menilai dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan program dan kepengurusan yang lama.

"Jadi dalam muskomda itu teman-teman boleh menilai program kerja dari pada pengurus komda sebelumnya," ujarnya.

"Muskomda, kata dia, akan diawali dengan seminar sebagai referensi berdinamika dalam musyawarah, yakni membicarakan tentang isu-isu aktual, isu sosial politik, dan kemasyarakatan, akan tetapi juga semua aspek di Papua juga akan dibicarakan dalam muskomda.

"Tema yang diangkat dalam muskomda kali adalah `Memperkuat konsolidasi dalam menyiapkan kader-kader muda katolik yang berkarakter dan berdaya saing, demi mewujudkan Papua bangkit sejahtera dan berkeadilan`," ujarnya.

Materi-materi yang disampaikan dalam seminar-seminar pada awal muskomda, yakni berkaitan dengan pemekaran daerah otonomi baru di Papua, antara solusi dan ancaman terhadap orang asli Papua.

Materi selanjutnya tentang konsep hirarki gereja dalam menyiapkan kaum awam dalam menyiapkan kader-kader Katolik terhadap gereja dan bangsa, kiprah perempuan dalam dunia politik, perkembangan penyakit sosial dan kambtibmas Papua serta dampaknya terhadap generasi di Papua.

Kiprah dan peran nyata Pemuda Katolik dalam mendukung program-program kebijakan pembangunan di tanah Papua, baik dalam skala provinsi maupun kabupaten.

Selain itu, kebijakan dan strategis dalam Pemerintah Kabupaten Jayapura dan Kabupaten Boven Digoel terhadap pemberdayaan kampung adat menuju kemandirian masyarakat asli Papua.

Dalam muskomda, pihaknya akan menghadirkan 30 cabang Pemuda Katolik di Papua, utusan masing-masing cabang untuk menghadiri muskomda tiga orang?

Ia menambahkan Pemuda Katolik secara nasional berdiri sejak 1945, sedangkan di Papua sejak 1963.

"Jadi Pemuda Katolik punya andil besar terhadap berdirinya negara ini, dan juga punya andil besar terhadap bagimana ikut serta dalam proses integrasi Papua ke Indonesia," ujarnya.

Pewarta : Musa Abubar
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024