Jayapura (Antaranews Papua) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Papua terus meningkatkan akses layanan HIV di kalangan masyarakat setempat.

Kepala Balai Penanggulangan dan Pengendalian AIDS, Tuberkolosis dan Malaria (ATM) Dinkes Papua, dr Beeri Wopari di Jayapura, Minggu, mengatakan ada dua strategi yang digunakan untuk itu.

Strategi pertama, sirkumsisi, strategi digunakan yaitu persiapan kebijakan sirkumsisi di Tanah Papua, dengan mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 21/2013 pasal 4 ayat 1.

Selanjutnya, persiapan layanan sirkumsisi di fasilitas layanan kesehatan, pendidikan masyarakat tentang pentingnya sirkumsisi sebagai bagian dari pencegahan HIV misalnya melalui media komunikasi, tokoh agama, tokoh adat, Pemerintah, sekolah dan keluarga.

"Adanya dukungan logistik untuk pelaksanaan sirkumsisi termasuk imunisasi. Bagi orang dewasa yang akan melakukan sirkumsisi diharapkan dilakukan tes HIV terlebih dahulu," ujarnya.

Strategi kedua, tambahnya peningkatan kualitas layanan pencegahan penularan HIV, sifilis dan hepatitis B dari ibu ke anak.

Dia mengemukakan untuk strategi ini, semua ibu hamil pada kunjungan pertama diminta untuk tes HIV, sifilis dan hepatitis B.

Kemudian, pemberian profilaksis dan pengobatan ARV bagi ibu HIV, pemberian profilaksis bagi bayi yang lahir dari ibu HIV, pemeriksaan EID bagi bayi berusia 6 hingga 8 minggu, pemberian ARV bagi bayi HIV dan melakukan pencatatan dan pelaporan PPIA yang akurat dan tepat waktu.

Tak hanya itu, lanjut Beeri ada peningkatan kualitas layanan TB/HIV, skrining TB bagi semua pasien TB, tes HIV bagi semua pasien TB, pengobatan ARV bagi pasien TB/HIV dan pemberian IPT.

Pewarta : Musa Abubar
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024