Asmat (AntaranewsPapua) – Petani di Distrik Siret, Kabupaten Asmat, Provinsi Papua, berharap pemerintah setempat mendukung pengembangan tananam padi di distrik itu dengan menyediakan alat pertanian, seperti mesin giling padi.
Hal tersebut disampaikan tokoh masyarakat Sirets Yoel Mangaprauw di Agats, Selasa (4/12).
Anggota legislatif pada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Asmat itu mengatakan bahwa sejak beberapa tahun terakhir, warga Kampung Yaosakor dan Sakor di Distrik Siret belajar menanam padi.
“Dengan dibantu Dinas Pertanian, warga Yaosakor dan Sakor membuka lahan seluas sepuluh hektar untuk ditanami padi. Tanah di sana potensial dan cocok untuk padi,” kata Yoel.
Menurut dia petani Yaosakor dan Sakor telah beberapa kali panen padi, hanya saja ada sejumlah kendala yang dihadapi paska panen. Petani setempat tidak memiliki alat penggiling padi, sehingga setelah panen mereka harus membawa padinya ke Distrik Agats untuk digiling.
“Dengan jumlah gabah yang banyak dibawa giling di Agats, tentu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Petani mengharapkan pemerintah melalui Dinas Pertanian dapat mengalokasikan satu mesin giling di sana,” katanya.
Yoel mengatakan dengan menyediakan mesin giling padi di Distrik Siret, pemerintah membantu meringankan beban petani setempat.
“Kalau bisa langsung giling di Siret, mereka tidak akan mengeluarkan biaya yang cukup banyak. Ini yang menjadi suara (aspirasi) masyarakat kelompok tani di sana,” ujarnya.
Saat melakukan panen padi di Distrik Siret beberapa waktu lalu, Bupati Asmat Elisa Kambu mengharapkan agar Dinas Tanaman Pangan dan Pertanian Asmat mengembangkan potensi pertanian di Yaosakor dan Sakor, sehingga petani setempat mampu meningkatkan produksi.
“Nanti kita akan dorong mekanisasi, menggunakan peralatan untuk peningkatan pertanian di kampung-kampung yang potensial. Nanti kita bawakan mesin di sini,” kata Elisa.
Elisa optimistis produksi padi di Siret akan meningkat jika pemerintah memberikan dukungan melalui mekanisasi pertanian.
“Kalau pakai alat-alat pertanian, wah ini luar biasa. Saya yakin hasilnya nanti maksimal. Saya harap agar dinas bisa menanggapi aspirasi masyarakat petani,” ujarnya. (*/adv)
Hal tersebut disampaikan tokoh masyarakat Sirets Yoel Mangaprauw di Agats, Selasa (4/12).
Anggota legislatif pada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Asmat itu mengatakan bahwa sejak beberapa tahun terakhir, warga Kampung Yaosakor dan Sakor di Distrik Siret belajar menanam padi.
“Dengan dibantu Dinas Pertanian, warga Yaosakor dan Sakor membuka lahan seluas sepuluh hektar untuk ditanami padi. Tanah di sana potensial dan cocok untuk padi,” kata Yoel.
Menurut dia petani Yaosakor dan Sakor telah beberapa kali panen padi, hanya saja ada sejumlah kendala yang dihadapi paska panen. Petani setempat tidak memiliki alat penggiling padi, sehingga setelah panen mereka harus membawa padinya ke Distrik Agats untuk digiling.
“Dengan jumlah gabah yang banyak dibawa giling di Agats, tentu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Petani mengharapkan pemerintah melalui Dinas Pertanian dapat mengalokasikan satu mesin giling di sana,” katanya.
Yoel mengatakan dengan menyediakan mesin giling padi di Distrik Siret, pemerintah membantu meringankan beban petani setempat.
“Kalau bisa langsung giling di Siret, mereka tidak akan mengeluarkan biaya yang cukup banyak. Ini yang menjadi suara (aspirasi) masyarakat kelompok tani di sana,” ujarnya.
Saat melakukan panen padi di Distrik Siret beberapa waktu lalu, Bupati Asmat Elisa Kambu mengharapkan agar Dinas Tanaman Pangan dan Pertanian Asmat mengembangkan potensi pertanian di Yaosakor dan Sakor, sehingga petani setempat mampu meningkatkan produksi.
“Nanti kita akan dorong mekanisasi, menggunakan peralatan untuk peningkatan pertanian di kampung-kampung yang potensial. Nanti kita bawakan mesin di sini,” kata Elisa.
Elisa optimistis produksi padi di Siret akan meningkat jika pemerintah memberikan dukungan melalui mekanisasi pertanian.
“Kalau pakai alat-alat pertanian, wah ini luar biasa. Saya yakin hasilnya nanti maksimal. Saya harap agar dinas bisa menanggapi aspirasi masyarakat petani,” ujarnya. (*/adv)