Asmat (Antaranews Papua) – Pemerintah Kabupaten Asmat, Provinsi Papua menyediakan swalayan ‘Bangga Papua’, guna memudahkan penerima program pemerintah mengakses kebutuhan anak-anak seperti susu, telur, biskuit, kacang ijo, pakaian dan pampers bayi.
Ketua Sekretariat Bersama Bangga Papua Kabupaten Asmat Hallason Frans Sinurat mengatakan pemerintah setempat menyediakan gedung swalayan tersebut, sedangkan pengelolaannya dilakukan oleh pihak ketiga.
“Tujuan adanya swalayan ini agar warga penerima dana Bangga Papua dapat membeli kebutuhan anak dan ibu dengan harga yang lebih murah. Masyarakat diajari bagaimana membelanjakan kebutuhan anak,” kata Frans di Agats, Sabtu (15/12).
Frans juga mengatakan bahwa baru satu swalayan Bangga Papua di kabupaten itu, yakni di Jalan Dolog, Distrik Agats. Untuk lima distrik lainnya belum disediakan, karena belum ada pengusaha yang mampu mengelola dengan harga yang murah.
“Hal ini juga terkait dengan akses transportasi. Satu swalayan Bangga yang di Agats sudah diresmikan oleh pak bupati pada Rabu kemarin,” katanya.
Terkait penyaluran dana perlindungan sosial tersebut, Frans mengatakan proses pembayaran dana Bangga Papua kepada penerima manfaat dilakukan melalui Bank Papua yang berada di enam distrik.
“Enam bank ini melayani 23 distrik. Jumlah penerima sebanyak 11.083 anak. Pemprov Papua alokasikan dana Otsus sebesar Rp26 miliar. Pembayaran terhitung dari Januari-Desember 2018, jadi tiap anak mendapat Rp2,4 juta,” ujarnya.
Frans menambahkan bahwa Sekber Bangga Papua Asmat menurunkan 70 tenaga pengawas untuk memantau di kampung-kampung agar penggunaan dana sosial tersebut tepat sasaran.
“Sudah disalurkan. Untuk Distrik Agats mencakup Distrik Akat dan Jetsy. Sementara Distrik Atsy mencakup Distrik Siret, Betsbamu, Ayip dan Awyu,” ujarnya. (*/adv)
Ketua Sekretariat Bersama Bangga Papua Kabupaten Asmat Hallason Frans Sinurat mengatakan pemerintah setempat menyediakan gedung swalayan tersebut, sedangkan pengelolaannya dilakukan oleh pihak ketiga.
“Tujuan adanya swalayan ini agar warga penerima dana Bangga Papua dapat membeli kebutuhan anak dan ibu dengan harga yang lebih murah. Masyarakat diajari bagaimana membelanjakan kebutuhan anak,” kata Frans di Agats, Sabtu (15/12).
Frans juga mengatakan bahwa baru satu swalayan Bangga Papua di kabupaten itu, yakni di Jalan Dolog, Distrik Agats. Untuk lima distrik lainnya belum disediakan, karena belum ada pengusaha yang mampu mengelola dengan harga yang murah.
“Hal ini juga terkait dengan akses transportasi. Satu swalayan Bangga yang di Agats sudah diresmikan oleh pak bupati pada Rabu kemarin,” katanya.
Terkait penyaluran dana perlindungan sosial tersebut, Frans mengatakan proses pembayaran dana Bangga Papua kepada penerima manfaat dilakukan melalui Bank Papua yang berada di enam distrik.
“Enam bank ini melayani 23 distrik. Jumlah penerima sebanyak 11.083 anak. Pemprov Papua alokasikan dana Otsus sebesar Rp26 miliar. Pembayaran terhitung dari Januari-Desember 2018, jadi tiap anak mendapat Rp2,4 juta,” ujarnya.
Frans menambahkan bahwa Sekber Bangga Papua Asmat menurunkan 70 tenaga pengawas untuk memantau di kampung-kampung agar penggunaan dana sosial tersebut tepat sasaran.
“Sudah disalurkan. Untuk Distrik Agats mencakup Distrik Akat dan Jetsy. Sementara Distrik Atsy mencakup Distrik Siret, Betsbamu, Ayip dan Awyu,” ujarnya. (*/adv)