Jayapura (ANTARA News Papua) - Konsulat RI di Vanimo (Papua Nugini/PNG), Abraham Lebelauw menyerahkan tiga nelayan asal Hamadi, Kota Jayapura yang terdampar di Wewak, PNG, kepada Kepala Badan Perbatasan dan Kerja Sama Luar Negeri(BPKLN) Pemprov Papua Suzanna Wanggai disaksikan keluarga para nelayan, pada Senin (7/1).

Tiga nelayan yang selamat setelah ditolong masyarakat Wewak, PNG, yaitu Irsan Ali, Hidayat Laape dan Syarifudin.

Seusai menerima ketiga nelayan kemudian Kepala BPKLN Papua, Suzanna Wanggai menyerahkan ketiganya ke pihak keluarga.

Abraham pada kesempatan itu berpesan agar para keluarga nelayan segera melaporkan bila ada keluarganya yang mencari ikan, namun belum kembali.

"Segera informasikan bila ada nelayan yang belum kembali sesuai jadwal guna memudahkan pencaharian atau setidaknya menginformasikan melalui Konsulat PNG di Jayapura sehingga membantu memberitahukannya ke pihak terkait di negara tetangga yang berbatasan langsung dengan Papua," kata Abe, panggilan akrab Abraham.

Dia mengatakan apa yang terjadi terhadap tiga nelayan ini merupakan hal yang luar biasa karena sejak memasuki perairan Wewak, mereka ditolong masyarakat bahkan mereka tidak ditahan karena tidak melakukan penangkapan ikan di perairan tersebut melainkan hanyut dan terdampar.

Ketiga nelayan itu tidak ditahan karena sejak awal masuk ke perairan Wewak karena hanyut akibat perahu motornya rusak. Bahkan mereka ditolong warga setempat dengan menyerahkannya ke WNI yang bermukim di Wewak, yang kemudian melaporkannya ke KBRI di Port Moresby.

Hal serupa juga diingatkan Kepala BPKLN Papua Suzanna Wanggai, yang meminta agar keluarga nelayan segera menginformasikan bila ada keluarganya yang mencari ikan namun tidak pulang sesuai jadwal.

Informasi itu perlu untuk memudahkan pencaharian, kata Susi seraya menambahkan, bila tidak akibat terseret arus hendaknya para nelayan mencari ikan tidak masuk ke perairan PNG karena dampaknya selain dihukum juga akan didenda dan perahunya disita atau dirusak.

"Bila hendak mencari ikan jangan sampai masuk ke perairan PNG," kata Susi .

Penyerahan ketiga nelayan yang berlangsung di kantor BPKLN Papua di kawasan Entrop, Kota Jayapura, diwarnai dengan isak tangis salah satu nelayan yang tidak menyangka bisa pulang dan berkumpul kembali dengan keluarga.

Saya tidak menyangka bisa selamat karena saat itu tinggi ombak mencapai empat hingga lima meter dan mesin perahu dalam keadaan rusak setelah menabrak kayu, sehingga kami hanya bisa mendayung dan pasrah,? kata Irsan Ali, salah satu dari tiga nelayan yang selamat.

Tiga nelayan asal Hamadi itu terdampar di Wewak, Kamis (3/1), perahu yang ditumpanginya mengalami musibah akibat menabrak kayu Rabu(26/12), saat dalam perjalanan kembali ke Jayapura.

Pewarta : Evarukdijati
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024