Jayapura (ANTARA News Papua) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua mengklaim sudah menyelesaikan permasalahan yang dihadapi mahasiswa Bumi Cenderawasih yang sedang menjalani studi di luar negeri terkait dengan biaya pendidikan.

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Papua, Hery Dosinaen di Jayapura, Kamis, mengatakan distribusi bantuan bagi mahasiswa yang ada di luar negeri tidak ada masalah, anggaran sudah dicairkan sejak 28 Desember 2018.

"Kami telah memanggil Kepala Biro Otsus, dan dari keterangannya, hak-hak mahasiswa Papua yang studi di luar negeri sudah diselesaikan, dimana intinya, semua hak sudah dibayarkan, jadi tidak ada masalah lagi," jelasnya.

Senada dengan Hery Dosinaen, Ketua Komisi III DPRP Carolus Bolly mengatakan berdasarkan keterangan Kepala BPKAD setempat Ridwan Rumasukun, dana beasiswa mahasiswa Papua sudah dicairkan oleh Biro Otsus Setda Provinsi Papua namun belum bisa langsung ditransfer, karena bertepatan dengan libur akhir tahun.

"Karenanya, kami mengimbau kepada anak-anak Papua yang sementara menempuh pendidikan di luar negeri, agar bersabar sampai dana masuk untuk membayar semester maupun uang sakunya," katanya.

Dia menerangkan setelah pencairan di Biro Otsus, lalu akan dilakukan proses "clearing" terlebih dahulu ke salah satu bank devisa baru selanjutnya dapat ditransfer kepada mahasiswa Papua di luar negeri.

Sebelumnya, beredar di media-media sosial dan grup-grup "whats app" postingan pernyataan terbuka dari salah satu orang tua mahasiswa Papua yang menempuh pendidikan di Universitas George Mason di Virginia USA kaitannya dengan belum dibayarkannya biaya kuliah serta uang saku.

Dalam pernyataan terbuka tersebut, salah satu orang tua dari enam mahasiswa Papua yang berkuliah di Universitas George Mason meminta pertolongan dari Ketua DPR Papua Yunus Wonda untuk menyelesaikan permasalahan keuangan tersebut agar anak-anaknya tidak dideportasi.

Pewarta : Hendrina Dian Kandipi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024