Wamena (ANTARA News Papua) - Dinas Pendidikan Kabupaten Jayawijaya, Papua sedang mengidentifikasi penyebab 12 sekolah dasar tutup atau tidak aktif lagi.

Pelaksana tugas Kepala Dinas Pendidikan Jayawijaya Walden Hood Sinaga di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Selasa mengatakan awalnya memang kepala sekolah yang tidak melaksanakan tugas dengan baik sehingga berdampak terhadap sekolah.

"Sebenarnya fungsi tugas dan tanggung jawab sebagai kepala sekolah itu tidak berjalan baik. Tetapi penyebab itu (tutupnya sekolah) akan kami akan identifikasikasi," katanya.

Identifikasi ke lapangan belum dilakukan sebab dinas pendidikan baru melakukan pertemuan dengan bupati dan inspektorat untuk membahas temuan inspektorat terkait 12 sekolah ini.

Dinas pendidikan akan meminta petunjuk dari bupati terkait kelanjutan 12 sekolah itu, apakan diaktifkan kembali atau tetap tutup.

Hingga kini dinas pendidikan tidak mengetahui pasti nasib guru-guru yang sebelumnya bertugas di 12 sekolah yang tutup tersebut.

"Kami tidak tahu persis guru-guru yang bertugas di 12 sekolah ini sekarang mereka di mana, tetapi kalau sekolah tidak berjalan pasti fungsi tugas tidak berjalan," katanya.

Walau sekolah-sekolah ini sudah tidak beroperasi namun diduga sebagian masih menerima bantuan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan dana lainnya dari pemerintah pusat.

"Dasar penentuan jumlah alokasi BOS, dan dana lainnya yang masuk ke rekening itu berdasarkan dapodik dan itu online. Karena didapodik online ke pusat, itu tidak bisa kita tahan lagi, karena itu sudah hak mereka (sekolah)," katanya.

Belasan sekolah yang tutup ini sudah mulai terjadi pada lima tahun belakangan, misalnya dua sekolah yang berada di Distrik Pyramid yang sudah tutup pada tahun 2016 lalu karena kekurangan guru.

Pada April 2018 lalu, Ketua Panitia UN Kabupaten Jayawijaya Hasuka Hisage mengatakan dua sekolah tersebut adalah SMP Niniki dan SD Niniki di Pyarmid.

"Dari tahun 2015 atau 2016 sudah tidak beroperasi lagi, itu SD, SMP sekarang tidak operasional karena gurunya tidak ada di sana. Anak-anak di situ kita belum cek karena sekolahnya tidak operasional," katanya.
 

Pewarta : Marius Frisson Yewun
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024