"Pemprov Papua akan berupaya menggali potensi yang dimiliki hingga menjadi peluang usaha dan menjadi komoditi yang bisa diekspor," kata Suzana Wanggai di Jayapura, Rabu.
Diakui, identifikasi komoditi yang bisa diekspor itu sudah dilakukan Bappeda Papua namun saat ini karena sudah terbagi menjadi empat provinsi maka harus diulang.
Saat ini Provinsi Papua meliputi sembilan kabupaten dan kota yakni Kota dan Kabupaten Jayapura, Keerom, Sarmi, Supiori, Biak Numfor, Waropen, Kepulauan Yapen dan Kabupaten Mamberamo Raya.
Komoditi yang bisa dikembangkan untuk ekspor adalah tanaman coklat atau kakao serta hasil perikanan.
Berbagai potensi itu terus diidentifikasi guna mengetahui potensi serta sebarannya agar bisa menjadi peluang ekspor dari Papua.
Memang selain perkebunan juga ada perikanan namun itu semua membutuhkan investor untuk menanamkan modal namun tetap merangkul masyarakat, harap Suzana Wanggai.
Diakui, pihaknya juga berharap masyarakat terutama yang memiliki perkebunan seperti coklat untuk bangkit dan lebih memperhatikan tanamannya sehingga hasilnya memuaskan.
Selain itu perlu dilakukan peremajaan terhadap tanaman tersebut terutama bila tanamannya sudah berumur sehingga hasilnya memuaskan dan memberikan peningkatan pendapatan bagi pemiliknya.
"Pemprov Papua akan mendorong berbagai peluang usaha yang dapat menjadi komoditi ekspor," katanya.