Jayapura (ANTARA News Papua) - Kepala Balai Bahasa Provinsi Papua dan Papua Barat, Suharyanto menegaskan bahasa daerah di tiga kampung yakni Nafri, Enggros dan Tobati di Kota Jayapura, terancam punah.

"Untuk Kota Jayapura, pada 2002 kami melakukan penelitian terhadap bahasa Nafri dan bahasa Indonesia yang ada di kampung Nafri," kata Suharyanto di Jayapura, Sabtu.

Hasilnya, kata dia, apabila tidak dilakukan upaya penanganan secara serius, maka dalam waktu tiga generasi kedepan. Terhitung sejak 2002 bahasa Nafri sudah tidak ada lagi di situ?

"Satu generasi itu kami hitung periode ketika seseorang itu sudah bisa melahirkan keturunan baru/generasi baru, kalau kita ambil rata-rata, maka satu generasi waktu kita memutuskan berada pada rentang 20 tahun," ujar Suharyanto.

Dia menjelaskan, jika itu yang disepakati sebagai dasar asumsi tadi, maka terhitung sejak 2002 saat penelitian berarti 2002 ditambah 60 tahun kedepan.

"Karena ada tiga generasi, satu generasi kan 20 tahun kedepan, apabila tidak dilakukan penanganan secara serius, maka bahasa Nafri diperkirakan sudah tidak ada lagi di situ," katanya.

Kemudian pada 2004, pihaknya melakukan penelitian sejenis yang sasarannya adalah bahasa Kampung Tobati dan Enggros.

 "Kondisinya juga tidak jauh berbeda dengan Kampung Nafri, bahasa daerahnya juga terancam punah," kata Suharyanto. 

Pernyataan ini sebelumnya pernah disampaikan Suharyanto  pada awal Oktober 2018 di Kota Jayapura, beberap saat setelah dilantik menjadi Kepala Balai Bahasa Provinsi Papua dan Papua Barat.

Pewarta : Musa Abubar
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024