Jayapura (ANTARA News Papua) - Balai Arkeologi Papua berencana mengajak para siswa dari sekolah-sekolah di Kota Jayapura untuk belajar membuat gerabah berbahan tanah liat dengan peralatan modern yang dibelinya tahun ini.

"Tahun ini kami akan beli alat putar supaya gerabah yang dibuat lebih bagus karena selama ini pembuatan gerabah dengan menggunakan tangan," kata Kepala Balai Arkeologi Papua Gusti Made Sudarmika di Jayapura, Selasa.

Setelah alatnya sudah dibeli, kata Gusti, pihaknya akan mengarahkan anak-anak sekolah ke Kantor Arkeologi Papua untuk praktik membuat gerabah dengan menggunakan mesin tersebut.

"Karena mata pelajaran muatan lokal itu bukan hanya sebuah pengetahuan saja, tetapi output-nya harus bermafaat. Kalau misalnya mulok-nya menggambar lukisan kuno, maka output-nya harus dipraktikan dengan cara menggambar," ujarnya.

Selain itu, menurut dia, para siswa diajar untuk membuat gerabah karena pembuat gerabah di Papua sudah mulai berkurang bahkan sudah sangat langka.

Pada 2018, Arkeolog bersama para guru menyusun buku tentang cara pembuatan dan menjadi bahan ajar muatan lokal di tiga sekolah yang ada di Jayapura.

Hari Suroto, peneliti Balai Arkeologi Papua mengatakan pembuat gerabah di Papua mulai berkurang. Secara tradisional yang membuat gerabah itu di Kampung Abar, Distrik Ebungfauw, Sentani Tengah, Kabupaten Jayapura, kemudian di Kota Jayapura, gerabah dibuat di Kampung Kayu Batu.

Pengetahuan masyarakat Abar masih berhubungan dengan membuat gerabah. Hanya saja, gerabah tidak dibuat setiap hari. Masyarakat Abar membuat gerabah pada event tertentu seperti pameran, festival ataupun ada kunjungan dari pejabat.

"Atau pas masyarakat Kampung Abar menerima pesanan gerabah, itu yang terjadi," ujarnya.

Hari mengatakan, kini pembuat gerabah di Kampung Kayu Batu, Kota Jayapura hanya tinggal beberapa orang saja, itupun mereka tidak rutin membuat gerabah setiap hari.

"Dulu, tahun 1970-an gerabah juga dibuat di Pulau Mansinam, Provinsi Papua Barat, namun kini sudah tidak ada lagi, sudah meninggal orangnya," ujarnya.

Menurut dia, gerabah banyak ditemukan di wilayah pesisir terutama di situs-situs arkeologi seperti di kawasan Danau Sentani, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Kepulauan Yapen, Biak, dan pesisir Napan, Kabupaten Nabire Provinsi Papua.

Pewarta : Musa Abubar
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024