Jayapura (ANTARA News Papua) - Pemerintah Provinsi Papua melalui Dinas Pendidikan setempat tengah mengembangkan kurikulum kurikulum berbasis bahasa ibu bekerja sama dengan Summer Institute of Linguistics (SIL) di Sentani.

Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Papua Protasius Lobya, di Jayapura, Kamis mengatakan tercatat tujuh bahasa ibu yang sedang dikembangkan yakni Waropen, Sentani, Mee, Komoro, Mee di Yahukimo, Animha dan Lanny di Kuyawage.

"Bahkan bahasa Lanny di Kuyawage telah diterapkan di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) menggunakan tablet untuk sistem pembelajarannya," katanya.

Menurut Protasius, khusus untuk bahasa Lanny di Kuyawage, pihaknya juga bekerja sama dengan yayasan perguruan tinggi di Belanda dalam menerjemahkannya ke dalam dua bahasa yang diaplikasikan ke tablet.

"Kami berharap ke depan, sekolah dengan kurikulum berbasis bahasa ibu tersebut dapat menjadi rujukan untuk menjadi pusat penelitian bagi daerah-daerah lain," ujarnya.

Ia menjelaskan tidak mudah membuat dan menyusun kurikulum bahasa ibu atau bahasa daerah ini, di mana khusus Provinsi Papua kini telah memilikinya namun masih dalam taraf kurikulum serta peningkatan kompetensi tutor (pengajar).

"Ke depan, jika kemampuan fiskal daerah meningkat maka lembaganya dapat dibantu, contoh yang sudah ada kini adalah PAUD terintegrasi dengan `life skill` dan taman bacaan," katanya lagi.

Ia menambahkan ke depan, kurikulum berbasis bahasa ibu ini akan lebih disinergikan melalui pengembangan PAUD terintegrasi "life skill" sehingga bekerja sama dengan TP PKK Provinsi Papua.

Pewarta : Hendrina Dian Kandipi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024