Jayapura (ANTARA) - Empat anggota "West Papua National Coalition for Liberation" (WPNCL) pimpinan Mathias Wenda menyatakan diri kembali ke pangkuan NKRI di hadapan Danrem 172/PWY Kolonel Inf J Binsar P Sianipar di Skouw Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Jumat.
Turut menyaksikan Danyon PR 328/DGH Mayor Inf Erwin Iswari, Wakil Wali Kota Jayapura Rustan Sarru dan Kepala Administrator PLBN Skouw Yan Numberi.
Empat mantan anak buah Mathias Wenda itu menyatakan kembali ke pangkuan NKRI menginginkan kesejahteraan seperti mendapatkan layanan pendidikan dan kesehatan sebagaimana saudara-saudara lainnya di Provinsi Papua.
"Kami nyatakan kembali ke NKRI. Kami ingin hidup kembali seperti lainnya, anak kami ingin bersekolah dan dapat beasiswa," kata salah satu pentolan Papua merdeka itu tanpa menyebut nama.
Ia mengaku pernah melakukan penyerangan di Skouw pada pertengan 2000 dan menyandera dua warga sipil.
"Saya ikut serta melakukan aksi penyerangan di bawah pimpinan Mathias Wenda," katanya.
Empat anak buah Mathias Wenda yang menyatakam diri kembali ke pangkuan NKRI. (ANTARA News/Alfian Rumagit)
Mathias Wenda merupakan pimpinan tertinggi West Papua National Coalition for Liberation (WPNCL), salah satu sayap organisasi yang menyuarakan Papua merdeka.
Berdasarkan data yang berhasil dihimpun Antara, satu dari empat anak buah Mathias Wenda itu berinisial AK.
"Satu di antara mereka ini, adalah bawahan langsung Mathias Wenda," kata Danrem 172/PWY Kolonel Inf J Binsar P Sianipar di hadapan puluhan awak media di Pos Kotis Skouw Satgas Pamtas RI-Papua Nugini (PNG), Distrik Muara Tami, Kota Jayapura.
Pada momentum itu, empat pentolan Mathias Wenda mengikrarkan diri kembali ke pangkuan NKRI dan menyerahkan satu pucuk senjata api organik jenis M16 serta tujuh butir amunisi 5,56 milimeter kepada Danrem 172/PWY Kolonel Inf J Binsar P Sianipar.
Kembalinya empat pentolan pejuang Papua ?merdeka itu merupakan kerja keras dari Yonif PR 328/DGH sebagai Satuan Tugas (Satgas) ?Pengamanan Perbatasan (Pamtas) RI-PNG.
Turut menyaksikan Danyon PR 328/DGH Mayor Inf Erwin Iswari, Wakil Wali Kota Jayapura Rustan Sarru dan Kepala Administrator PLBN Skouw Yan Numberi.
Empat mantan anak buah Mathias Wenda itu menyatakan kembali ke pangkuan NKRI menginginkan kesejahteraan seperti mendapatkan layanan pendidikan dan kesehatan sebagaimana saudara-saudara lainnya di Provinsi Papua.
"Kami nyatakan kembali ke NKRI. Kami ingin hidup kembali seperti lainnya, anak kami ingin bersekolah dan dapat beasiswa," kata salah satu pentolan Papua merdeka itu tanpa menyebut nama.
Ia mengaku pernah melakukan penyerangan di Skouw pada pertengan 2000 dan menyandera dua warga sipil.
"Saya ikut serta melakukan aksi penyerangan di bawah pimpinan Mathias Wenda," katanya.
Mathias Wenda merupakan pimpinan tertinggi West Papua National Coalition for Liberation (WPNCL), salah satu sayap organisasi yang menyuarakan Papua merdeka.
Berdasarkan data yang berhasil dihimpun Antara, satu dari empat anak buah Mathias Wenda itu berinisial AK.
"Satu di antara mereka ini, adalah bawahan langsung Mathias Wenda," kata Danrem 172/PWY Kolonel Inf J Binsar P Sianipar di hadapan puluhan awak media di Pos Kotis Skouw Satgas Pamtas RI-Papua Nugini (PNG), Distrik Muara Tami, Kota Jayapura.
Pada momentum itu, empat pentolan Mathias Wenda mengikrarkan diri kembali ke pangkuan NKRI dan menyerahkan satu pucuk senjata api organik jenis M16 serta tujuh butir amunisi 5,56 milimeter kepada Danrem 172/PWY Kolonel Inf J Binsar P Sianipar.
Kembalinya empat pentolan pejuang Papua ?merdeka itu merupakan kerja keras dari Yonif PR 328/DGH sebagai Satuan Tugas (Satgas) ?Pengamanan Perbatasan (Pamtas) RI-PNG.