Timika (ANTARA News Papua) - Jajaran Satuan Kerja Unit Pengelola Bandar Udara (UPBU) Mozes Kilangin Timika mengharapkan aktivitas penerbangan perintis ke sejumlah rute di pedalaman Papua bisa direalisasikan mulai Februari 2019.
"Sesuai pesan khusus dari Dirjen Perhubungan Udara penerbangan perintis ke pedalaman Papua kalau bisa dipercepat untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat secara langsung. Diharapkan awal Februari ini sudah bisa direalisasikan," kata Kepala UPBU Mozes Kilangin Ambar Suryoko di Timika, Rabu.
Mantan Kepala Bandara Iskandar Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah itu, menyatakan siap menjalin kerja sama dengan semua mitra terkait dalam memberikan pelayanan kepada pengguna jasa penerbangan di Bandara Mozes Kilangin Timika, terutama dengan pihak PT AVCO dan PT Freeport Indonesia.
Penerbangan perintis ke pedalaman Papua dari Bandara Mozes Kilangin Timika selama 2018 melayani 28 rute yaitu 26 rute penerbangan perintis penumpang dan dua rute penerbangan kargo yaitu ke Dekai dan Wamena.
Dari 26 penerbangan perintis penumpang, 11 rute dilayani dengan pesawat jenis twinn otter atau minimal caravan mengingat lapangan terbangnya cukup panjang mencapai 600 meter. Sementara 15 rute lainnya dengan panjang lapangan terbangnya hanya maksimal 450 meter dilayani dengan pesawat jenis pilatus porter.
Mantan Kepala UPBU Mozes Kilangin Setyani Mahendra mengatakan rute penerbangan perintis pada 2019 dari Bandara Timika masih sama seperti tahun sebelumnya.
Namun ada beberapa rute yang frekuensi penerbangannya dikurangi terutama daerah yang masih sulit dijangkau dan jumlah penumpangnya tidak terlalu banyak.
"Sementara ini sedang proses lelang oleh Biro Pengadaan di Jakarta. Pemenang lelang yang akan mengoperasikan penerbangan perintis baru akan diketahui pada 31 Januari 2019. Setelah sudah diketahui pemenang lelang, diharapkan aktivitas penerbangan perintis ini bisa direalisasikan mulai Februari ini," kata Mahendra beberapa waktu lalu.
Adapun kegiatan penerbangan perintis penumpang pada 2018 dari Bandara Timika ke sejumlah rute di pedalaman Papua ditangani oleh maskapai Susi Air dan Dimonim, sementara penerbangan perintis kargo ke Wamena ditangani oleh maskapai Trigana Air.
"Sesuai pesan khusus dari Dirjen Perhubungan Udara penerbangan perintis ke pedalaman Papua kalau bisa dipercepat untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat secara langsung. Diharapkan awal Februari ini sudah bisa direalisasikan," kata Kepala UPBU Mozes Kilangin Ambar Suryoko di Timika, Rabu.
Mantan Kepala Bandara Iskandar Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah itu, menyatakan siap menjalin kerja sama dengan semua mitra terkait dalam memberikan pelayanan kepada pengguna jasa penerbangan di Bandara Mozes Kilangin Timika, terutama dengan pihak PT AVCO dan PT Freeport Indonesia.
Penerbangan perintis ke pedalaman Papua dari Bandara Mozes Kilangin Timika selama 2018 melayani 28 rute yaitu 26 rute penerbangan perintis penumpang dan dua rute penerbangan kargo yaitu ke Dekai dan Wamena.
Dari 26 penerbangan perintis penumpang, 11 rute dilayani dengan pesawat jenis twinn otter atau minimal caravan mengingat lapangan terbangnya cukup panjang mencapai 600 meter. Sementara 15 rute lainnya dengan panjang lapangan terbangnya hanya maksimal 450 meter dilayani dengan pesawat jenis pilatus porter.
Mantan Kepala UPBU Mozes Kilangin Setyani Mahendra mengatakan rute penerbangan perintis pada 2019 dari Bandara Timika masih sama seperti tahun sebelumnya.
Namun ada beberapa rute yang frekuensi penerbangannya dikurangi terutama daerah yang masih sulit dijangkau dan jumlah penumpangnya tidak terlalu banyak.
"Sementara ini sedang proses lelang oleh Biro Pengadaan di Jakarta. Pemenang lelang yang akan mengoperasikan penerbangan perintis baru akan diketahui pada 31 Januari 2019. Setelah sudah diketahui pemenang lelang, diharapkan aktivitas penerbangan perintis ini bisa direalisasikan mulai Februari ini," kata Mahendra beberapa waktu lalu.
Adapun kegiatan penerbangan perintis penumpang pada 2018 dari Bandara Timika ke sejumlah rute di pedalaman Papua ditangani oleh maskapai Susi Air dan Dimonim, sementara penerbangan perintis kargo ke Wamena ditangani oleh maskapai Trigana Air.