Biak (ANTARA News Papua)- Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Biak Numfor, Papua, menyebut pengurangan jadwal penerbangan Garuda Indonesia di Bandara Frans Kaisiepo sejak Januari 2019 sangat mempengaruhi jumlah kunjungan wisatawan ke Biak.

Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Biak Turbey Onisimus Dangeubun di Biak, Papua, Senin, mengakui sejak perubahan jadwal penerbangan Garuda Indonesia yang selama ini setiap hari satu kali penerbangan ke bandara Biak menjadi hingga 4-5 kali seminggu mempengaruhi semua kegiatan ekonomi masyarakat.

"Ya dengan pembatasan waktu pelayanan Garuda Indonesia di bandara Biak secara langsung berdampak dengan jumlah kunjungan wisatawan khususnya wisatawan nusantara," ujarnya.

Ia mengakui kunjungan wisatawan ke Pulau Biak sangat tergantung sekali dengan ketersediaan jasa layanan penerbangan di wilayah Timur Indonesia itu.

"Secara umum pelaku industri pariwisata di Biak seperti hotel, agen perjalanan, penjualan tiket, serta pengusaha restoran, sangat terimbas dengan adanya pengurangan jadwal operasional penerbangan Garuda Indonesia ke Biak," kata mantan Kepala Bappeda Biak itu.

Ia berharap perubahan jadwal penerbangan Garuda Indonesia di Bandara Frans Kaisiepo Biak hanya bersifat situasional karena dilakukan dengan berbagai pertimbangan oleh maskapai milik pemerintah Indonesia itu.

Hingga, Senin, layanan penerbangan di Bandara Internasional Frans Kaisiepo Biak masih berjalan lancar untuk penerbangan Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air rute Biak-Jayapura dan Biak-Makassar-Jakarta, serta Nam Air dan Garuda Indonesia untuk rute Biak-Nabire.

Pewarta : Muhsidin
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024