Jayapura (ANTARA News Papua) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Papua mencatat realisasi penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) pada 2018 di Provinsi Papua mencapai Rp940 miliar atau meningkat dibandingkan 2017 senilai Rp750,76 miliar.

Kepala OJK Papua Adolf FT Simanjuntak di Jayapura, Kamis, menjelaskan pada awal 2019 ada penghitungan berdasarkan plafon yang diterima setiap bank penyalur KUR dan diestimasikan pada 2018 bisa mencapai Rp1 triliun.

"Realisasi Rp940 miliar itu, sudah merupakan pencapaian yang bagus dan menunjukkan roda perekonomian khususnya sektor rill di Papua, memang berjalan," ujarnya.

Ia tidak menyebutkan secara rinci penyaluran KUR secara sektoral.

Hanya saja, hingga 2018, realisasi terbesar masih untuk sektor perdagangan, meski untuk sektor produksi yakni pertanian, perikanan dan perkebunan, jumlahnya terus meningkat.

Realisasi KUR Rp940 miliar itu disalurkan kepada 26.020 debitur yang sebagian besar berdomisili di kawasan pesisir dan perkotaan.

Untuk 2019, Adolf mengakui belum ada estimasi penyaluran KUR.

Namun, bila melihat plafon KUR secara nasional sebesar Rp140 triliun atau ada kenaikan sekitar 10 persen dibanding 2018, maka untuk Papua diyakininya juga akan mengalami peningkatan serupa.

Ia pun berharap ke depan KUR dapat lebih dinikmati oleh debitur baru, sehingga selalu muncul pelaku usaha pemula yang diyakini mampu membantu meningkatkan perekonomian daerah.

Di Papua, ada empat bank yang menyalurkan KUR yakni BRI, BNI, Bank Mandiri, dan Bank Papua.

Pewarta : Dhias Suwandi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024