Jayapura (ANTARA) - Kemal Dimo pelatih sekolah sepak bola (SSB) Naramson mengaku bangga melihat penampilan mantan anak didiknya Marinus Maryanto Manewar bersama rekan-rekannya di Timnas U22 yang berhasil meraih juara di Piala AFF 2019. 

"Yang pastinya kami bangga melihat Marinus bermain bersama Timnas U22, apalagi dia membuat tiga gol dan berhasil menjadi top skor bersama dengan dua pemain asing lainnya," kata Kemal Dimo ketika dihubungi dari Kota Jayapura, Papua, Jumat.

SSB Naramson yang berlokasi di Kampung Sarmo, Distrik Sarmi Kota, Kabupaten Sarmi, ungkap Kemal merupakan klub dari Marinus ketika memulai karirnya di dunia sepak bola.

"Naramson merupakan nama sebuah gunung di Sarmi. Kami menggunakan nama itu pada SSB yang kami bentuk untuk mengumpulkan, mendidik dan menyalurkan bakat-bakat anak muda Sarmi dalam hal sepak bola, salah satunya Marinus adalah hasil didikan kami," kata Kemal.

Menurut dia, penampilan Marinus bersama rekan-rekannya mulai dari babak penyisihan hingga ke partai puncak final selalu menjadi perbincangan hangat warga Kota Ombak, julukan Kabupaten Sarmi. 

"Bahkan pada partai final kami gelar nonton bareng dengan memasang layar tancap, meski live streaming. Penampilan Marinus sangat bagus dan dia sudah bisa mengendalikan cara berekspresi dengan tidak emosional," katanya.

Disinggung soal bagaimana Marinus mengawali karir sepak bola, Kemal yang juga seorang kepala kelurahan di Kabupaten Sarmi mengungkapkan bahwa pemain tersebut memiliki tekad yang kuat dan berpotensi menjadi pemain sepak bola profesional.

"Waktu itu sekitar 2009/2010, Marinus kalau tidak salah masih duduk di bangku SMP saat bermain di SSB Naramson. Marinus memiliki postur tubuh yang tinggi besar, beda dengan seumuran rekan-rekannya. Dia bermain di posisi wing kiri atau kanan, sesuai dengan formasi 4-3-3 yang kami gunakan," ungkapnya.

Semula, kata dia, Marinus sulit untuk mengontrol bola sehingga diberikan pelatihan khusus untuk menguatkan kakinya, diantaranya berlari, main skiping dan angkat beban pada kaki.

"Dia bermain di sayap kiri atau kanan, suka berganti posisi dengan rekannya. Juga biasa kami didorong sebagai penyerang, apalagi formasi yang digunakan adalah 4-3-3 sehingga membuat dia selalu bergerak. Selain Marinus ada juga Gunansar Mandowen," katanya.

Usia menimba ilmu dari SSB Naramson, lanjut Kemal, Marinus bermain di klub Persimi Sarmi dan sempat bermain di Divisi III hingga ke luar daerah, termasuk menjadi bagian dari Reliv Christa FC Papua yang dimiliki oleh Mesak Manibor.

"Saat di Reliv Christa, Marinus dilatih oleh sejumlah pelatih kawakan seperti Hengki Heipon, Yakobus Mobilala, Nico Dimo, Daniel Womsiwor dan beberapa pelatih lainnya, termasuk saya juga. Reliv sempat uji tanding dengan klub lokal di Belanda dan Marinus bagian dari tim yang kesana," katanya.

Pewarta : Alfian Rumagit
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024