Wamena (ANTARA) - 35 warga Jayawijaya, Provinsi Papua dilaporkan keracunan makanan dan dibawa ke RSUD Wamena, Sabtu, (16/3) malam.
Sebagian besar warga yang keracunan merupakan penghuni Pondok Pesantren Al-Istiqomah, Distrik Welesi.
Ketua Pesantren Al-Istiqomah Welesi Sumadi, di RSUD Wamena, Sabtu, mengatakan sebelumnya puluhan pasien itu makan bersama.
Ia mengatakan acara makan bersama itu dilakukan dengan sejumlah mahasiswa yang melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ke pesantren tersebut.
Menurut dia, makanan yang disantap sebelum keracunan adalah mie goreng dengan telur ayam.
"Makanan itu kami yang masak sendiri, dan ada 35 orang yang mengalami gejala keracunan," katanya.
Ia mengatakan usai acara dan makan bersama tadi siang, sejumlah anak pergi mandi-mandi, dan setelah itu langsung ada yang mengeluh soal perut sakit.
"Sempat diberikan penanganan di Pos TNI Welesi, tetapi jumlahnya bertambah sehingga dilarikan ke RSUD," katanya.
Ia mengatakan mie dan telur dibeli di Wamena, pusat ibu kota Kabupaten Jayawijaya.
"Saya belum tahu anak-anak beli mie jenis apa, tetapi itu mie goreng. Tetapi kondisi anak-anak sudah membaik," katanya.
Sebagian besar warga yang keracunan merupakan penghuni Pondok Pesantren Al-Istiqomah, Distrik Welesi.
Ketua Pesantren Al-Istiqomah Welesi Sumadi, di RSUD Wamena, Sabtu, mengatakan sebelumnya puluhan pasien itu makan bersama.
Ia mengatakan acara makan bersama itu dilakukan dengan sejumlah mahasiswa yang melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ke pesantren tersebut.
Menurut dia, makanan yang disantap sebelum keracunan adalah mie goreng dengan telur ayam.
"Makanan itu kami yang masak sendiri, dan ada 35 orang yang mengalami gejala keracunan," katanya.
Ia mengatakan usai acara dan makan bersama tadi siang, sejumlah anak pergi mandi-mandi, dan setelah itu langsung ada yang mengeluh soal perut sakit.
"Sempat diberikan penanganan di Pos TNI Welesi, tetapi jumlahnya bertambah sehingga dilarikan ke RSUD," katanya.
Ia mengatakan mie dan telur dibeli di Wamena, pusat ibu kota Kabupaten Jayawijaya.
"Saya belum tahu anak-anak beli mie jenis apa, tetapi itu mie goreng. Tetapi kondisi anak-anak sudah membaik," katanya.