Jayapura (ANTARA) - Banjir yang meluap dari sebuah kali di Kota Jayapura, Sabtu malam sampai Minggu dinihari menyebabkan tembok bagian belakang satu rumah indekos di Perumnas II Waena, Abepura, Kota Jayapura, Papua roboh, Minggu subuh.

Rumah indekos tersebut memiliki 27 kamar itu dan temboknya ambruk tepatnya di bagian belakang karena disebabkan banjir air kali mengikis pondasi tembok yang akhirnya roboh pada pukul 05.00 WIT.

Puluhan penghuni yang berada di dalam indekos itu panik. Mereka berlarian keluar dengan membawa barang dan harta bendanya lainnya dari dalam kamar.

Sebagian penghuni, membawa semua barangnya yakni pakaian, alat dapur dan barang berharga serta surat-surat penting lainnya lalu keluar rumah. Penghuni lainnya lagi, memilih membawa barang berharga

Penghuni juga cepat-cepat mengeluarkan kendaraan roda dua miliknya keluar indekos untuk mencari tempat yang aman untuk memarkir kendaraannya.

Tak hanya motor dan barang yang dikeluarkan, penghuni juga sibuk menelpon keluarganya memberitahukan musibah itu. 

Para penghuni juga menyelamatkan anak-anaknya keluar dari rumah. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.

Meri, salah satu penghuni indekos mengaku sejak pukul 01.00 WIT itu sudah ada bunyi retak-retak di bagian belakang kos.

Lantaran demikian, kata dia, mereka tidak tidur karena panik. Selang tiga jam kemudian, pada pukul 05.00 WIT tembok bagian belakang indekos ambruk.

Dia mengatakan, tembok bagian belakang itu persis di dapur roboh, dinding tembok jatuh ke air.

Mama Arga, penghuni indekos lainnya mengatakan ia dan anak-anaknya berada di kamar paling depan. Memang mereka tidak terkena dampak tapi dia dan anak-anaknya memilih keluar dari indekos itu karena ditakutkan ketika bagian belakang indekos itu ambruk lalu roboh maka dengan sendirinya seng dan atap rumah ikut tertarik dan rusak parah.

"Saya bawa anak-anak keluar rumah karena takut terjadi seperti itu, makanya kami mengungsi dulu untuk sementara," katanya.

Bukan hanya mereka, kata dia, beberapa penghuni kamar indekos di bagian depan juga memilih mengungsi.

Pakde, salah satu tetangga di sebelah indekos itu,  sudah pernah mengingatkan ada  pondasi di belakang indekos itu yang tergerus. 

"Saya sudah ingatkan pemilik indekos bahwa di bagian bawah itu ada bolong jadi saya minta ditambah kawat, jika dibiarkan maka ketika datang hujan air banjir dan masuk dan mengikis bagian bawah yang bolong sehingga batu-batu dari bagian bawah dasar dengan sendirinya keluar," katanya.

Ia mengatakan, diduga karena bolong itu yang memicu ambruknya tembok bagian belakang indekos.

Syahwal, pemilik rumah indekos mengatakan dirinya akan mengusahakan tukang untuk segera memperbaiki..
 

Pewarta : Musa Abubar
Editor : Editor Papua
Copyright © ANTARA 2024