Dinkes Papua dan UP2KP salurkan bantuan untuk korban banjir Ravenirara

"Bantuan ini sebagai bentuk kepudulian tim kesehatan bersama masyarakat agar bisa membantu warga yang terkena musibah banjir bandang," kata Kepala Bidang Kesektariatan UP2KP Alexander Krisifu di Jayapura, Rabu.

Alexander mengatakan penyaluran bantuan itu sudah dilakukan pada Selasa (26/3) bersama tim dari Dinas Kesehatan Papua dan Kabupaten Jayapura.

Alexander menjelaskan empat kampung yang berada Didistrik Ravinerara itu merupakan salah satu distrik yang juga terkena musibah banjir bandang yang terjadi 16 Maret lalu.

"Untuk itu Dinas Kesehatan Papua bersama UP2KP menyalurkan bantuan sebanyak satu ton bahan makanan campuran dan pakaian layak pakai untuk empat kampung ini," katanya.

Alexander tidak menyebutkan empat kampung tersebut. Tim berangkat mengantarkan bantuan itu dengan mengunakan kapal KN Bpondi milik Kementerian Perhubungan Laut Jayapura untuk menyalurkan bantuan kepada warga di Distrik Ravinerarara.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Papua Aloysius Giyai mengatakan saat terjadi banjir bandang disekitar gunung cycloop terutama Sentani dan Distrik Ravenirara.

Menurut dia, Up2kp dan Dinkes Papua telah mengumpulkan bahan bencana selama satu minggu dan telah mencapai satu ton, dan dalam rapat bersama di putuskan bantuan ini diserahkan ke Distrik Ravinerara.

"Bantuan ini langsung diserahkan ke kampung-kampung dengan demikian agar dapat tersalurkan dengan baik," katanya.

Kety, salah satu warga Ravinerara, yang terkena musibah banjir bandang di Kampung Yongsu mengatakan di kampung ini ada 30 rumah yang hilang terkena banjir.

"Dengan bantuan yang diberikan menolong, kami sangat berterima kasih dari pemerintah telah membantu kami sudah meringankan beban warga namun tenaga masyarakat kurang dan warga masih mengantisipasi terjadi banjir susulan," katanya.

Tokoh masyarakat Paulus Ormuseray mengatakan, penyaluran bantuan bencana di Distrik Ravinerara ini membutuhkan waktu perjalanan selama dua jam, namun tim UP2KP dan Dinkes Papua serta Kementerian Perhubungan berusaha agar bantuan ini dapat disalurkan ke masyarakat secara langsung.

"Dengan medan dan cuaca laut yang sedang gelombang, tapi tim tetap semangat menyalurkan bantuan walaupun resiko spead boot yang mengantar bantuan ini di hatam gelombang laut," katanya.