Asmat (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Asmat, Provinsi Papua mencanangkan pemberian imunisasi polio di Asmat yang ditandai dengan pelayanan imunisasi di Lapangan SD YPPGI Agats, Senin (1/4).
Pencanangan imunisasi polio di Agats dibuka oleh Bupati Asmat Elisa Kambu, dan dihadiri para kepala OPD, kepala distrik, kepala kampung dan tokoh masyarakat.
Bupati Asmat Elisa Kambu usai meneteskan vaksin polio kepada sejumlah murid SD YPPGI, di Agats, mengharapkan agar seluruh komponen pemerintah dan masyarakat untuk membantu mensosialisasikan program imunisasi polio di 224 kampung dan 23 distrik di kabupaten itu.
Elisa menjelaskan polio merupakan penyakit menular dan sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kelumpuhan seumur hidup, bahkan kematian. Karenanya ia berharap seluruh pihak untuk mencegah penularan penyakit itu dengan mengajak warga untuk mengikuti imunisasi polio.
“Virus polio ini tidak ada obatnya. Hanya bisa dicegah dengan imunisasi melalui pemberian vaksin polio yang diteteskan tiga kali ke mulut anak,” kata Elisa.
Ia mengatakan program imunisasi polio menyasar anak-anak yang berusia di bawah 15 tahun. Melalui pemberian vaksin polio diharapkan generasi muda Asmat tumbuh sehat dan kuat.
“Sosialisasi program imunisasi ini tidak hanya menjadi tanggung jawab dinas kesehatan atau rumah sakit saja, tapi kita semua punya tanggung jawab yang sama,” ujarnya.
Bupati Asmat Elisa Kambu meneteskan vaksin polio kepada salah satu murid SD di Agats, Kabupaten Asmat Provinsi Papua. (Dokumen Humas Pemkab Asmat/Eman)
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Riechard Mirino mengatakan pemberian imunisasi polio kepada anak-anak usia di bawah 15 tahun dilaksanakan dalam dua periode. Periode pertama pada 18-30 Maret, sedangkan periode kedua pada 22-30 April 2019.
“Kami targetkan 2.000 anak di Asmat mendapatkan vaksin polio selama dua periode tersebut. Imunisasi akan dilaksanakan di beberapa titik seperti di SD, TK, pos imunisasi dan Puskesmas,” kata Riechard. (*/adv)
Pencanangan imunisasi polio di Agats dibuka oleh Bupati Asmat Elisa Kambu, dan dihadiri para kepala OPD, kepala distrik, kepala kampung dan tokoh masyarakat.
Bupati Asmat Elisa Kambu usai meneteskan vaksin polio kepada sejumlah murid SD YPPGI, di Agats, mengharapkan agar seluruh komponen pemerintah dan masyarakat untuk membantu mensosialisasikan program imunisasi polio di 224 kampung dan 23 distrik di kabupaten itu.
Elisa menjelaskan polio merupakan penyakit menular dan sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kelumpuhan seumur hidup, bahkan kematian. Karenanya ia berharap seluruh pihak untuk mencegah penularan penyakit itu dengan mengajak warga untuk mengikuti imunisasi polio.
“Virus polio ini tidak ada obatnya. Hanya bisa dicegah dengan imunisasi melalui pemberian vaksin polio yang diteteskan tiga kali ke mulut anak,” kata Elisa.
Ia mengatakan program imunisasi polio menyasar anak-anak yang berusia di bawah 15 tahun. Melalui pemberian vaksin polio diharapkan generasi muda Asmat tumbuh sehat dan kuat.
“Sosialisasi program imunisasi ini tidak hanya menjadi tanggung jawab dinas kesehatan atau rumah sakit saja, tapi kita semua punya tanggung jawab yang sama,” ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Riechard Mirino mengatakan pemberian imunisasi polio kepada anak-anak usia di bawah 15 tahun dilaksanakan dalam dua periode. Periode pertama pada 18-30 Maret, sedangkan periode kedua pada 22-30 April 2019.
“Kami targetkan 2.000 anak di Asmat mendapatkan vaksin polio selama dua periode tersebut. Imunisasi akan dilaksanakan di beberapa titik seperti di SD, TK, pos imunisasi dan Puskesmas,” kata Riechard. (*/adv)