Timika (ANTARA) - Kepolisian Resor Mimika dibantu Tim Polda Papua kini tengah melakukan investigasi kasus kecelakaan di lokasi tambang PT Freeport Indonesia, Tembagapura yang merenggut korban jiwa dua pekerjanya pekan lalu.
Kapolres Mimika AKBP Agung Marlianto di Timika, Rabu, mengatakan kegiatan investigasi tersebut melibatkan pihak PT Freeport sendiri maupun Tim Inspeksi Tambang Kementerian ESDM.
"Tim sementara sedang bekerja di Tembagapura. Investigasi dilakukan untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan yang terjadi di area tambang PT Freeport pekan lalu itu," kata AKBP Agung.
Sebagaimana diketahui, dua pekerja PT Freeport Indonesia ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Sabtu (6/4) setelah tertimbun material longsor di area tambang bawah tanah Ore Bin 6, jalur pengangkut bijih, Mile 74, Tembagapura.
Kedua korban tewas atas nama Taufiq Adnin Rasyad (40), jabatan Foreman DOZ-Ore Flow Ops dan Kawi Yanto Waroy (24) karyawan Ore Flow Support Crew itu tertimbun material longsor sejak Rabu (3/4).
Korban atas nama Taufiq Adnin Rasyad diketahui telah bekerja di PT Freeport selama lebih dari 20 tahun, sedangkan Kawi Waroy baru bergabung ke PT Freeport sejak Juli 2017.
Kedua korban telah dikebumikan di kampung halamannya masing-masing yaitu di Palopo, Sulawesi Selatan dan Sorong, Papua Barat.
Juru Bicara PT Freeport Indonesia Riza Pratama mengatakan perusahaannya telah melakukan investigasi internal.
"Atas insiden ini kami telah mulai melakukan investigasi internal dan telah melaporkan kepada pihak lnspektur Tambang," kata Riza.
Pihak manajemen Freeport mengaku terus mengingatkan seluruh karyawannya agar tetap berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan di tempat kerja.
Insiden longsor di area tambang bawah tanah Freeport itu terjadi saat sejumlah karyawan sedang melakukan perbaikan peralatan feeder yang mengalami kerusakan.
Sementara proses perbaikan peralatan berlangsung, tiba-tiba material bebatuan berjatuhan dan menimpa empat orang karyawan yang sedang bekerja.
Dua karyawan berhasil menyelamatkan diri hanya mengalami cedera ringan yaitu Meksy Kemuan dan Yohanis Yoku.
Kapolres Mimika AKBP Agung Marlianto di Timika, Rabu, mengatakan kegiatan investigasi tersebut melibatkan pihak PT Freeport sendiri maupun Tim Inspeksi Tambang Kementerian ESDM.
"Tim sementara sedang bekerja di Tembagapura. Investigasi dilakukan untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan yang terjadi di area tambang PT Freeport pekan lalu itu," kata AKBP Agung.
Sebagaimana diketahui, dua pekerja PT Freeport Indonesia ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Sabtu (6/4) setelah tertimbun material longsor di area tambang bawah tanah Ore Bin 6, jalur pengangkut bijih, Mile 74, Tembagapura.
Kedua korban tewas atas nama Taufiq Adnin Rasyad (40), jabatan Foreman DOZ-Ore Flow Ops dan Kawi Yanto Waroy (24) karyawan Ore Flow Support Crew itu tertimbun material longsor sejak Rabu (3/4).
Korban atas nama Taufiq Adnin Rasyad diketahui telah bekerja di PT Freeport selama lebih dari 20 tahun, sedangkan Kawi Waroy baru bergabung ke PT Freeport sejak Juli 2017.
Kedua korban telah dikebumikan di kampung halamannya masing-masing yaitu di Palopo, Sulawesi Selatan dan Sorong, Papua Barat.
Juru Bicara PT Freeport Indonesia Riza Pratama mengatakan perusahaannya telah melakukan investigasi internal.
"Atas insiden ini kami telah mulai melakukan investigasi internal dan telah melaporkan kepada pihak lnspektur Tambang," kata Riza.
Pihak manajemen Freeport mengaku terus mengingatkan seluruh karyawannya agar tetap berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan di tempat kerja.
Insiden longsor di area tambang bawah tanah Freeport itu terjadi saat sejumlah karyawan sedang melakukan perbaikan peralatan feeder yang mengalami kerusakan.
Sementara proses perbaikan peralatan berlangsung, tiba-tiba material bebatuan berjatuhan dan menimpa empat orang karyawan yang sedang bekerja.
Dua karyawan berhasil menyelamatkan diri hanya mengalami cedera ringan yaitu Meksy Kemuan dan Yohanis Yoku.