Timika (ANTARA) - Manajemen PT PLN (Persero) Area Timika menjamin kelancaran pasokan listrik menghadapi dua momentum penting yaitu Pemilu Rabu, 17 April 2019 dan Pekan Suci Paskah umat kristiani mulai Kamis (18/4) hingga Minggu (21/4).

Manajer UP3 PLN Area Timika Hotman Ambarita, Senin, mengatakan menghadapi kedua momentum penting itu PLN Timika mendapat tambahan pembangkit diesel baru berkapasitas 5 megawatt kiriman dari Nusa Tenggara Barat pada Minggu (14/4).

"Kemarin kami mendapat tambahan lima megawatt mesin baru yang didatangkan dari NTB. Mesin-mesin itu disewa dari Perusahaan Anggreko Singapura. Jika semuanya lancar, mudah-mudahan mulai Selasa (16/4) sudah ada yang bisa masuk sistem PLN Timika," kata Hotman.

Beberapa waktu lalu, PLN Timika mendapat kiriman delapan unit pembangkit diesel berkapasitas 3 megawatt dari Jakarta. Sejumlah pembangkit diesel tersebut telah diinstalasi dan dilakukan uji coba sebelum masuk dalam sistem PLN Timika.

Adapun pembangkit diesel berkapasitas 5 megawatt yang baru didatangkan dari NTB, katanya, sudah bisa langsung dioperasikan.

"Kami berupaya maksimal agar mulai Rabu 17 April bertepatan dengan Pemilu tidak terjadi lagi pemadaman listrik bergilir di Kota Timika. Apalagi sekarang ini satu dari dua unit mesin sewa dari PT Putra Persada Perkasa akan dioperasikan mulai Senin malam nanti," jelas Hotman.

Di luar dari itu, petugas PLN Timika kini tengah merakit pembangkit diesel berkapasitas 3 megawatt yang disewa dari PT Manunggal yang diperkirakan bakal beroperasi mulai akhir April ini.

Saat ini beban puncak daya listrik PLN Timika mencapai 27 megawatt, sementara daya mampu yang tersedia hanya sekitar 25 megawatt sehingga diterapkan kebijakan pemadaman listrik bergilir per wilayah setiap siang dan malam hari.

Krisis daya listrik sebesar 2 megawatt tersebut jauh lebih baik dibanding kondisi sekitar tiga pekan hingga sebulan lalu yang mengalami defisit daya listrik sekitar 5,3 megawatt.

Kondisi itu memicu PLN melakukan pemadaman listrik bergilir dengan durasi waktu 10-12 jam per hari sehingga memicu reaksi protes dari warga setempat.

Tidak hanya melakukan pemadaman bergilir, PLN Timika terpaksa mengeluarkan sementara waktu dari sistem yaitu sembilan pelanggan listrik besar di Kota Timika yaitu hotel-hotel dan pusat perbelanjaan.

Ketua KPU Mimika Indra Ebang Ola mengapresiasi langkah PLN Timika membenahi sistem kelistrikannya agar tidak sampai menghambat pelaksanaan Pemilu di Mimika.

"Kami sudah bersurat secara resmi ke PLN Timika meminta jaminan pasokan listrik terutama pada hari H pelaksanaan pemungutan suara pada tanggal 17 April 2019. Ini penting mengingat proses rekapitulasi suara di tingkat TPS telah diperpanjang sampai jam 12 malam mengingat ada banyak formulir yang harus diisi oleh petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara/KPPS. Pekerjaan yang sangat berat ini tidak mungkin bisa maksimal kalau terjadi pemadaman listrik dan jika kondisi itu terjadi bisa fatal," kata Indra.

Selain menghadapi momentum pesta demokrasi 'Pemilu 2019' beberapa hari ke depan umat kristiani di Kota Timika akan menggelar kegiatan ibadah Pekan Suci yang dimulai dengan perayaan Kamis Putih, Jumat Agung, Malam Paskah hingga hari raya Paskah.

Berkaitan dengan itu, sebagian besar gereja Katolik dan Protestan di Kota Timika akan menggelar ibadah pada malam hari.

Pewarta : Evarianus Supar
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024