Sorong (ANTARA) - Konsumsi Pertamax di wilayah Papua Barat pada bulan April 2019 mengalami peningkatan sebesar 74 persen dan merupakan peningkatan tertinggi di Indonesia.

Unit Manager Communication, Relations, dan CSR MOR VIII PT Pertamina, Brasto Galih Nugroho di Sorong, menyampaikan bahwa konsumsi bahan bakar berkualitas jenis Pertamax menunjukkan peningkatan yang cukup besar di wilayah operasional Pertamina MOR VIII Maluku dan Papua.

Brasto Galih Nugroho mengatakan, periode April 2019, secara kumulatif konsumsi Pertamax di empat provinsi wilayah timur Indonesia meningkat sebesar 21 persen dan peningkatan terbesar terjadi di Papua Barat yakni sebesar 74 persen.

Peningkatan ini, kata dia, tidak lepas dari meningkatnya kesadaran para konsumen untuk menggunakan bahan bakar berkualitas untuk kendaraan baik untuk roda dua maupun roda empat.

“Konsumen juga semakin cerdas dalam memilih BBM berkualitas sehingga banyak yang beralih menggunakan Pertamax," ujarnya.

Menurut dia, Pertamax memiliki keunggulan yakni pembakaran yang lebih sempurna dan menghasilkan tenaga yang lebih besar, serta membuat ruang bakar kendaraan yang lebih bersih sehingga membuat kendaraan lebih awet. Pertamax lebih ramah lingkungan karena tidak mengandung timbal.

Sales Executive Retail Papua Barat Arthur Kemal Pamungkas yang memberikan keterangan terpisah, menambahkan bahwa peningkatan konsumsi Pertamax di Papua Barat juga dipengaruhi oleh penambahan outlet di beberapa wilayah.

"Saat ini terdapat 18 SPBU yang menyediakan produk Pertamax di wilayah Papua Barat," kata dia.

Khusus wilayah penyaluran Papua Barat yang berasal dari Terminal BBM Sorong dan TBBM Manokwari, ekspansi outlet di 7 Kabupaten dan Kota berpengaruh cukup signifikan terhadap konsumsi Pertamax di Papua Barat yakni Kota Sorong, Kabupaten Raja Ampat, Kabupaten Sorong, Kabupaten Sorong Selatan, Kabupaten Teluk Bintuni, Kabupaten Teluk Wondama, dan Kabupaten Manokwari.

Ditambahkan, Pertamina berharap agar minat masyarakat untuk menggunakan bahan bakar berkualitas semakin meningkat tidak hanya di Papua Barat, tetapi juga di wilayah Papua, Maluku, dan Maluku Utara.

Pewarta : Ernes Broning Kakisina
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024