Asmat (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Asmat, Provinsi Papua melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) setempat menyiapkan 100 tenaga terampil di bidang konstruksi.
Para tenaga terampil ini merupakan warga Papua. Mereka digodok melalui bimbingan teknis tenaga terampil dan pengawasan konstruksi yang digelar Dinas PUPR di Agats, baru-baru ini.
Bimtek tenaga terampil dan pengawasan konstruksi itu dibuka oleh Bupati Asmat Elisa Kambu, dan dihadiri sejumlah kepala instansi daerah, unsur TNI-Polri, kepala distrik serta para tokoh.
Narasumber dalam kegiatan tersebut ialah tim dari Balai Jasa Konstruksi Wilayah VII Jayapura Ditjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR yang diketuai Tobok Aritonang.
Bupati Asmat Elisa Kambu mengatakan setelah mengikuti bimbingan teknis selama beberapa hari, para tenaga terampil itu mendapat sertifikat dari pemerintah karena dinilai berkompoten di bidang konstruksi.
Bupati Asmat Elisa Kambu membuka kegiatan bimtek tenaga terampil dan pengawasan konstruksi di Agats, Kabupaten Asmat, Provinsi Papua. (Dokumen Humas Pemkab Asmat/Muh Fagi Difinibun)
Elisa menjelaskan bahwa kegiatan bimtek tersebut sangat strategis dan merupakan upaya pemerintah setempat untuk menyiapkan sumber daya manusia yang mumpuni pada jasa konstruksi.
“100 orang yang telah mengikuti bimtek ini dan memegang sertifikat akan menjadi rujukan ke depannya, akan diserap dalam berbagai pekerjaan konstruksi di Asmat,” kata Elisa.
Ia juga menjelaskan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi mengamanatkan setiap orang yang bekerja di bidang jasa konstruksi wajib memiliki sertifikat kompotensi kerja.
“Karenanya pemerintah daerah memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pekerja di bidang jasa konstruksi,” katanya.
Dengan menyiapkan SDM tenaga lokal, kata bupati, pemerintah setempat tidak perlu mendatangkan tenaga kerja dari luar daerah tersebut.
“Kita terus menggenjot infrastruktur guna membuka keterisolasian serta konektivitas wilayah Asmat. Dengan mempercepat infrastruktur, pembangunan di bidang lainnya akan ikut terdongkrak,” ujarnya.
Ketua panitia Muhamad Sidik mengatakan peserta bimtek sebanyak 100 orang, yang terbagi atas sertifikasi tenaga terampil sebanyak 50 orang tenaga konstruksi dan pengawas konstruksi sebanyak 50 orang dari instansi daerah setempat.
“Kegiatan dilaksanakan selama tiga hari. Dilaksanakan di dua tempat, yakni Gedung Wiyata Mandala dan Aula BPKAD Asmat,” kata Sidik. (*/adv)
Para tenaga terampil ini merupakan warga Papua. Mereka digodok melalui bimbingan teknis tenaga terampil dan pengawasan konstruksi yang digelar Dinas PUPR di Agats, baru-baru ini.
Bimtek tenaga terampil dan pengawasan konstruksi itu dibuka oleh Bupati Asmat Elisa Kambu, dan dihadiri sejumlah kepala instansi daerah, unsur TNI-Polri, kepala distrik serta para tokoh.
Narasumber dalam kegiatan tersebut ialah tim dari Balai Jasa Konstruksi Wilayah VII Jayapura Ditjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR yang diketuai Tobok Aritonang.
Bupati Asmat Elisa Kambu mengatakan setelah mengikuti bimbingan teknis selama beberapa hari, para tenaga terampil itu mendapat sertifikat dari pemerintah karena dinilai berkompoten di bidang konstruksi.
Elisa menjelaskan bahwa kegiatan bimtek tersebut sangat strategis dan merupakan upaya pemerintah setempat untuk menyiapkan sumber daya manusia yang mumpuni pada jasa konstruksi.
“100 orang yang telah mengikuti bimtek ini dan memegang sertifikat akan menjadi rujukan ke depannya, akan diserap dalam berbagai pekerjaan konstruksi di Asmat,” kata Elisa.
Ia juga menjelaskan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi mengamanatkan setiap orang yang bekerja di bidang jasa konstruksi wajib memiliki sertifikat kompotensi kerja.
“Karenanya pemerintah daerah memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pekerja di bidang jasa konstruksi,” katanya.
Dengan menyiapkan SDM tenaga lokal, kata bupati, pemerintah setempat tidak perlu mendatangkan tenaga kerja dari luar daerah tersebut.
“Kita terus menggenjot infrastruktur guna membuka keterisolasian serta konektivitas wilayah Asmat. Dengan mempercepat infrastruktur, pembangunan di bidang lainnya akan ikut terdongkrak,” ujarnya.
Ketua panitia Muhamad Sidik mengatakan peserta bimtek sebanyak 100 orang, yang terbagi atas sertifikasi tenaga terampil sebanyak 50 orang tenaga konstruksi dan pengawas konstruksi sebanyak 50 orang dari instansi daerah setempat.
“Kegiatan dilaksanakan selama tiga hari. Dilaksanakan di dua tempat, yakni Gedung Wiyata Mandala dan Aula BPKAD Asmat,” kata Sidik. (*/adv)