Wamena (ANTARA) - Aparat Kepolisian Resor Jayawijaya, Provinsi Papua telah mengamankan empat orang yang diduga kuat sebagai pelaku pembunuhan seorang pria di Pasar Wouma beberapa waktu lalu.
Kapolres Jayawijaya AKBP Tonny Ananda Swadaya di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Kamis, mengatakan masih terus mendalami keterlibatan masing-masing dari empat orang tersebut.
"Ada empat orang yang kita tangkap. Nanti akan mengerucut lagi setelah kita periksa saksi-saksi," katanya.
Mantan Kapolres Lanny Jaya itu mengatakan pihaknya masih kesulitan untuk mendapat saksi-saksi.
Ia mengatakan kebiasaan warga yang tertutup atau terkesan melindungi pelaku pelaku kejahatan, membuat kepolisian sulit mengumpulkan lebih banyak informasi.
"Masyarakat kadang takut menjadi saksi. Jadi dia masih berpikir takut diancam atau seperti apa, jadi pelaku sudah ada, cuma saksi-saksi tidak mau," katanya.
Sebelumnya ratusan masyarakat melakukan demonstrasi damai ke Mapolres dan meminta polisi mengungkap pelaku pembunuhan seseorang di Pasar Misi, Distrik Wouma, Selasa, (23/4) malam.
Selain meminta polisi mengungkap pelaku, masyarakat juga meminta polisi meningkatkan razia peredaran minuman keras dan senjata tajam yang biasa dibawa masuk ke dalam pusat kota, sebab pembunuhan itu berawal dari bentrok antar warga yang dipengaruhi minuman keras, dengan polisi yang hendak melakukan penertiban.
Pasca bentrok itu, warga lalu kemudian membakar sejumlah kendaraan milik pedagang serta memotong seorang pria hingga meninggal dunia, dan korban lainnya mengalami luka-luka sebetan senjata tajam.
Kapolres Jayawijaya AKBP Tonny Ananda Swadaya di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Kamis, mengatakan masih terus mendalami keterlibatan masing-masing dari empat orang tersebut.
"Ada empat orang yang kita tangkap. Nanti akan mengerucut lagi setelah kita periksa saksi-saksi," katanya.
Mantan Kapolres Lanny Jaya itu mengatakan pihaknya masih kesulitan untuk mendapat saksi-saksi.
Ia mengatakan kebiasaan warga yang tertutup atau terkesan melindungi pelaku pelaku kejahatan, membuat kepolisian sulit mengumpulkan lebih banyak informasi.
"Masyarakat kadang takut menjadi saksi. Jadi dia masih berpikir takut diancam atau seperti apa, jadi pelaku sudah ada, cuma saksi-saksi tidak mau," katanya.
Sebelumnya ratusan masyarakat melakukan demonstrasi damai ke Mapolres dan meminta polisi mengungkap pelaku pembunuhan seseorang di Pasar Misi, Distrik Wouma, Selasa, (23/4) malam.
Selain meminta polisi mengungkap pelaku, masyarakat juga meminta polisi meningkatkan razia peredaran minuman keras dan senjata tajam yang biasa dibawa masuk ke dalam pusat kota, sebab pembunuhan itu berawal dari bentrok antar warga yang dipengaruhi minuman keras, dengan polisi yang hendak melakukan penertiban.
Pasca bentrok itu, warga lalu kemudian membakar sejumlah kendaraan milik pedagang serta memotong seorang pria hingga meninggal dunia, dan korban lainnya mengalami luka-luka sebetan senjata tajam.