Jayapura (ANTARA) - PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) VIII Maluku-Papua mengharapkan masyarakat melaporkan jika menemui adanya aksi penimbunan Bahan Bakar Minyak (BBM) di lapangan menjelang Hari Raya Idul Fitri 2019.
Region Manager Retail Fuel Marketing PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) VIII Maluku-Papua Fanda Chrismianto kepada Antara di Jayapura, Senin, mengatakan pihaknya berharap informasi tersebut dapat disampaikan melalui contact center 135.
"Tentu jika ada pelanggaran, kami akan lakukan penindakan sesuai dengan tahapan-tahapan yang dilaksanakan seperti teguran, peringatan, skorsing sampai penindakan paling berat yaiyu pemutusan hubungan kerja," katanya.
Menurut Fanda, pihaknya akan sangat berterima kasih sekali jika ada informasi yang disampaikan kepada Pertamina khususnya dari satuan tugas (satgas) yang telah dibentuk sebelumnya, sehingga dapat langsung ditindaklanjuti di lapangan.
"Jadi satgas ini dibentuk oleh Pertamina untuk memonitor dan memberikan respon yang cepat terhadap dinamika yang mungkin terjadi di lapangan," ujarnya.
Dia menjelaskan jadi memang sudah dibentuk juga pusat komando pengendalian hambatan untuk memonitor kinerja operasi di seluruh wilayah, kemudian menyiagakan personil yang selalu siap sedia merespon dinamika di lapangan.
"Dan satgas tersebut disiagakan pada H-15 (Idul Fitri) hingga H+15," katanya lagi.
Dia menambahkan selain itu, untuk menjaga ketersediaan stok BBM hingga pelayanan Pertamina lainnya, pihaknya menjanjikan bahwa para petugasnya tidak cuti sehingga dapat melayani masyarakat secara maksimal.
Region Manager Retail Fuel Marketing PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) VIII Maluku-Papua Fanda Chrismianto kepada Antara di Jayapura, Senin, mengatakan pihaknya berharap informasi tersebut dapat disampaikan melalui contact center 135.
"Tentu jika ada pelanggaran, kami akan lakukan penindakan sesuai dengan tahapan-tahapan yang dilaksanakan seperti teguran, peringatan, skorsing sampai penindakan paling berat yaiyu pemutusan hubungan kerja," katanya.
Menurut Fanda, pihaknya akan sangat berterima kasih sekali jika ada informasi yang disampaikan kepada Pertamina khususnya dari satuan tugas (satgas) yang telah dibentuk sebelumnya, sehingga dapat langsung ditindaklanjuti di lapangan.
"Jadi satgas ini dibentuk oleh Pertamina untuk memonitor dan memberikan respon yang cepat terhadap dinamika yang mungkin terjadi di lapangan," ujarnya.
Dia menjelaskan jadi memang sudah dibentuk juga pusat komando pengendalian hambatan untuk memonitor kinerja operasi di seluruh wilayah, kemudian menyiagakan personil yang selalu siap sedia merespon dinamika di lapangan.
"Dan satgas tersebut disiagakan pada H-15 (Idul Fitri) hingga H+15," katanya lagi.
Dia menambahkan selain itu, untuk menjaga ketersediaan stok BBM hingga pelayanan Pertamina lainnya, pihaknya menjanjikan bahwa para petugasnya tidak cuti sehingga dapat melayani masyarakat secara maksimal.