Jakarta (ANTARA) - Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya akan menyelidiki laporan Aliansi Relawan Jokowi (ARJ) yang melaporkan akun Facebook bernama Rocky Gerung yang mengunggah postingan menjelekkan capres Joko Widodo (Jokowi).
"Ya tentu akan diselidiki. Kan sudah ada laporan yang masuk ke Polda Metro Jaya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono saat dikonfirmasi, di Jakarta, Jumat.
Argo menyebut saat ini belum mengetahui secara rinci laporan tersebut, namun ia menegaskan pihaknya akan menyelidiki setiap laporan yang masuk berdasarkan pasal yang dilaporkan oleh pelapor.
"Intinya polisi akan mempelajari dan menyelidiki laporan yang masuk ke kita berdasrakan pasal yang dilaporkan," tutur Argo.
Diketahui, ARJ yang diwakili oleh tim hukumnya, C Suhadi, melaporkan akun Facebook yang mengatasnamakan Rocky Gerung karena memposting postingan yang menjelek-jelekan Jokowi.
Meski membuat laporan, Suhadi mengaku belum mengetahui siapa pemilik sebenarnya akun tersebut.
Hingga saat ini, aktivis Rocky Gerung masih belum memberikan pernyataannya mengenai masalah ini
Laporan itu sendiri teregister pada LP/3408/V/2019/PMJ/Dit.Reskrimsus dengan pelapor ia sendiri dan terlapor masih dalam lidik. Pasal yang dilaporkan ialah ujaran kebencian melalui media elektronik Pasal 28 Ayat (2) junctoPasal 48 ayat (2) UU RI Nomor 19 Tahun 2016 tentang ITE.
Adapun unggahan di akun Facebook yang mengatasnamakan Rocky Gerung adalah:
#BAHAYA BESAR MENUNGGU INDONESIA!!
Mata dunia kini tertuju ke Indonesia. Jokowi yang haus kekuasaan memaksa KPU dan BAWASLU agar bekerja cepat mempolitisir perolehan suara dilapangan agar sesuai dg presentase QC yg 2 mingguan ini tetap dipaksakan tayang di tipi.
Indonesia membara. Pendukung Prabowo sdh kantongi C1 asli dan menjelaskan Prabowo menang 62% atas Jokowi.
Namun bukan Jokowi namanya kalo bukan Culas, Licik dan Rakus. Berbekal kemenangan palsunya 2014 lalu ia tengah berusaha segala cara melemahkan semangat juang pendukung Prabowo dan agar mengakui kekalahan Prabowo meski secara Real Count Prabowo menang telak di 30 Provinsi.
Baru sekarang terjadi, Jokowi yang hanya menang di 4 provinsi memaksa semua elemen bangsa ntk mengakui kemenangannya padahal rakyat menyaksikan Prabowo unggul di 75% provinsi. Sesungguhnya sikap tak terpiji.
"Ya tentu akan diselidiki. Kan sudah ada laporan yang masuk ke Polda Metro Jaya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono saat dikonfirmasi, di Jakarta, Jumat.
Argo menyebut saat ini belum mengetahui secara rinci laporan tersebut, namun ia menegaskan pihaknya akan menyelidiki setiap laporan yang masuk berdasarkan pasal yang dilaporkan oleh pelapor.
"Intinya polisi akan mempelajari dan menyelidiki laporan yang masuk ke kita berdasrakan pasal yang dilaporkan," tutur Argo.
Diketahui, ARJ yang diwakili oleh tim hukumnya, C Suhadi, melaporkan akun Facebook yang mengatasnamakan Rocky Gerung karena memposting postingan yang menjelek-jelekan Jokowi.
Meski membuat laporan, Suhadi mengaku belum mengetahui siapa pemilik sebenarnya akun tersebut.
Hingga saat ini, aktivis Rocky Gerung masih belum memberikan pernyataannya mengenai masalah ini
Laporan itu sendiri teregister pada LP/3408/V/2019/PMJ/Dit.Reskrimsus dengan pelapor ia sendiri dan terlapor masih dalam lidik. Pasal yang dilaporkan ialah ujaran kebencian melalui media elektronik Pasal 28 Ayat (2) junctoPasal 48 ayat (2) UU RI Nomor 19 Tahun 2016 tentang ITE.
Adapun unggahan di akun Facebook yang mengatasnamakan Rocky Gerung adalah:
#BAHAYA BESAR MENUNGGU INDONESIA!!
Mata dunia kini tertuju ke Indonesia. Jokowi yang haus kekuasaan memaksa KPU dan BAWASLU agar bekerja cepat mempolitisir perolehan suara dilapangan agar sesuai dg presentase QC yg 2 mingguan ini tetap dipaksakan tayang di tipi.
Indonesia membara. Pendukung Prabowo sdh kantongi C1 asli dan menjelaskan Prabowo menang 62% atas Jokowi.
Namun bukan Jokowi namanya kalo bukan Culas, Licik dan Rakus. Berbekal kemenangan palsunya 2014 lalu ia tengah berusaha segala cara melemahkan semangat juang pendukung Prabowo dan agar mengakui kekalahan Prabowo meski secara Real Count Prabowo menang telak di 30 Provinsi.
Baru sekarang terjadi, Jokowi yang hanya menang di 4 provinsi memaksa semua elemen bangsa ntk mengakui kemenangannya padahal rakyat menyaksikan Prabowo unggul di 75% provinsi. Sesungguhnya sikap tak terpiji.